Selama Ramadan, banyak makanan takjil berbahaya di Surabaya
Di antara panganan mengandung pewarna pakaian dan boraks.
Masyarakat yang mencari dan menerima makanan takjil harus lebih berhati-hati. Sebab Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menemukan sebagian pangan takjil mengandung bahan rhodamin (bahan kimia pewarna pakaian) dan boraks.
Sekitar 272 pangan takjil untuk dilakukan pemeriksaan, dan yang memenuhi syarat ada 230, sisanya sebanyak 42 tidak memenuhi syarat, karena mengandung bahan berbahaya.
"Ada 11 produk makanan takjil yang mengandung Rhodamin B, dan 31 mengandung boraks," terang Kepala BBPOM Surabaya I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa di Surabaya, Senin (27/6).
Hasil temuan tersebut selama Ramadan, saat BPPOM melakukan sidak maupun pengawasan di sejumlah daerah yang ada di Jawa Timur.
Selain itu, BBPOM yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan pada 2.330 pangan, ternyata juga menemukan 215 pangan yang tidak layak edar.
Terdiri 91 item pada produk yang sudah dalam bentuk kemasan rusak, tapi dijual. Kemudian 45 produknya sudah kedaluwarsa, 30 pangan tanpa izin edar dan 49 tidak memenuhi ketentuan.
"Semua produk yang ditemukan BPPOM di sejumlah toko di Jawa Timur, seperti distributor makanan, toko, supermarket, pasar tradisional kini menjadi pengawasannya. Karena makanannya susah tersebar di sejumlah daerah seperti Malang, Banyuwangi, dan di beberapa daerah Jawa Timur," tandas dia.