Selama Ramadan, pesanan arak Bali ke Jawa justru meningkat
Petugas mengamankan puluhan liter arak Bali di Pelabuhan Gilimanuk.
Nanang Rofi'i (26) pria asal Banyuwangi, di hadapan petugas mengaku selama Ramadan pesanan minuman khas Bali jenis arak justru meningkat. Pernyataan ini diungkapkan Nanang yang tertangkap karena menyelundupkan puluhan liter arak di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (26/6).
Puluhan liter arak yang dikemas dalam botol bekas air mineral ini berhasil digagalkan di Pos 1-Pintu Masuk Pelabuhan, saat polisi melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang hendak kelur masuk Bali.
Arak asli Bali ini diamankan saat diangkut diatas pikap DK 9345 DF yang dikemudikan Nanang Rofi'i asal Banyuwangi. Katanya, arak tersebut dibelinya sendiri di salah satu toko di Jalan Marlboro, Denpasar dengan harga perbotolnya Rp 15 ribu.
"Sudah setiap tahun biasa, teman teman saya di Banyuwangi pesan arak pak," kata Nanang.
Nanang menjual kembali arak kepada teman-temannya seharga Rp 20 ribu untuk per botol berisi 600 mililiter.
Di saat bersamaan, petugas juga mengamankan 18 liter arak dalam kemasan botol plastik yang dibawa truk colt diesel nomor polisi AG 8385 UR yang dikemudikan Iman Raharjo (36) bersama Dadang (26) asal Tulungagung, Jawa Timur.
Sama halnya dengan pengakuan Dadang, arak tersebut pesanan rekan-rekannya di kampung Tulangagung. Katanya, untuk satu botol arak isi 1500 mililiter dibelinya dengan harga Rp 40 ribu.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, AKP Anak Agung Gede Arka, menyebutkan bahwa penyelundupan arak Bali kerap berusaha dilakukan. Karenanya, pihak akan terus mengawasi secara ketat keluar masuk minuman berakohol tanpa dilengkap surat dan label yang resmi.
"Untuk saat ini, barang bukti sejumlah minuman jenis arak diamankan di Polsek Kawasan Laut Gilimanuk untuk proses lebih lanjut," Singkat AA Gde Arka.