Seorang Mahasiswa Kupang Pakai Toga Wisuda saat Demo di Kantor Gubernur NTT
Ratusan warga Besipae, Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) demonstrasi di depan gedung Sasando (Kantor gubernur), Kamis (8/12). Mereka menuntut penyelesaian sengketa lahan.
Ratusan warga Besipae, Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) demonstrasi di depan gedung Sasando (Kantor gubernur), Kamis (8/12). Mereka menuntut penyelesaian sengketa lahan.
Para demonstran mendesak Pemprov NTT segera menunjukkan sertifikat kepemilikan lahan, serta batas-batas wilayah. Warga Besipae menilai pemerintah provinsi NTT mengklaim sepihak lahan tersebut, tanpa kesepakatan bersama.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Unjuk rasa kali ini berbeda dari biasanya. Warga Besipae mendirikan sebuah tenda di depan kantor gubernur. Bahkan mereka membawa peralatan dapur untuk memasak dan makan bersama di lokasi.
Selain orang dewasa, sejumlah anak kecil juga ikut dalam rombongan tersebut. Namun ada yang lebih mencolok, karena seorang peserta aksi menggunakan toga, seolah-olah sedang mengikuti prosesi wisuda.
Pria bertoga dalam rombongan aksi unjuk rasa tersebut bernama Umbu Tamu Praing. Dia mengatakan, kehadirannya bukan untuk mengikuti prosesi wisuda namun ikut aksi.
"Saya hadir di sini untuk bersama-sama berjuang agar hak masyarakat Besipae bisa terpenuhi," kata Umbu Tamu.
Menurutnya, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam melihat persoalan yang dialami rakyat. Sehingga Umbu Tamu Praing berharap, pemerintah serius melihat hal ini sebagai persoalan kemanusiaan.
"Pada hari ini saya turun mengenakan toga untuk menegaskan pada mahasiswa, agar tidak menutup mata atas apa yang telah dipelajari di bangku kuliah, karena itu menjadi bekal dan bermakna bagi masyarakat luas," tuturnya.
"Rumah warga Besipae sudah digusur dan tempat tinggal jauh dari kata layak. Karena itu pemerintah wajib memberikan perhatian bagi masyarakat Besipae, baik dari sisi hunian, maupun pendidikan dan ekonomi," lanjutnya.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan dengan menurunkan personil sebanyak 150 orang.
"Saya berharap dalam penyampaian aspirasi ini warga tidak anarkis tetapi tetap menjaga keamanan dan ketertiban," pungkasnya.
(mdk/cob)