'Sepakbola gajah', PSIS akui sengaja ingin hindari Borneo FC
"Ya kita ke sana itung-itung piknik," ungkap CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan para pemainnya memang ingin menghindari pertemuan dengan Borneo FC saat duel melawan PSS Sleman. Sebab, dia menilai, klub asal Kalimantan tersebut telah memuncaki klasemen sementara di ISL.
"Borneo FC itu sudah di puncak klasemen. Mereka ternyata juga menghalalkan segala cara untuk menang. Makanya, kita harus memiliki strategi sendiri untuk menghindari mereka," kata dia saat menemui Suporter Semarang Extreme (Snex), di Sekretariat PSIS Semarang di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang Jawa Tengah, Kamis (30/10).
Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya ini mengatakan, strategi menghindari Borneo FC merupakan salah satu jalan karena kekuatan Borneo FC setingkat di atas Martapura FC. Meski demikian, Yoyok membantah anggapan bahwa tim besutan Eko Riyadi sengaja memainkan 'sepakbola gajah' melawan PSS Sleman.
"Kami tidak memperhitungkannya. Makanya, kami tetap berangkat ke sana meski pertandingannya terlihat aneh. Tapi, kita bawa semua pemain ke Sleman. Ya kita ke sana itung-itung piknik," ungkap putra kedua dari mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu.
Realita lainnya, dia menganggap, stadion yang dipakai untuk pertandingan tersebut tidak layak mengingat rumputnya terlalu keras dan membuat pemain tim juara Divisi Utama 1999 tersebut rentan cedera.
"Karena itulah, kita tidak memainkan full team. Saat pertandingan mulai, saat PSS mencetak dua gol bunuh diri jadi PSIS tersulut emosi apalagi ada sorakan dari suporter tuan rumah yang bilang syukur ketemu Borneo," kata lelaki berusia 36 tahun ini, sembari menirukan teriakan suporter tuan rumah.
Dengan fakta di lapangan, Yoyok menyebut, saat itu ingin Walk Out (WO) namun urung dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya meminta maaf kepada duo pendukung fanatik Mahesa Jenar, yakni Snex maupun Panser Biru karena telah mengecewakan mereka.
"Bagaimana pun, kita telah gagal di ISL. Kami atas nama manajemen tim mohon maaf karena membuat kesalahan fatal hingga didiskualifikasi oleh Komdis PSSI," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Indonesia Super Liga (ISL) PSIS Semarang dan PSS Sleman melakukan 5 gol bunuh diri dengan hasil akhir pertandingan 3-2 dengan kemenangan oleh PSS Sleman di Lapangan Sepakbola Stadion AAU Sleman Yogyakarta. Sepakbola gajah terbukti dilakukan dalam pertandingan tersebut.