Sepanjang 2015, 14 warga Sumut meninggal kena rabies
Ke-14 orang yang meninggal bagian dari 4.136 kasus gigitan anjing di Sumut pada 2015.
Penyakit rabies atau anjing gila di Sumut masih mengkhawatirkan. Sepanjang 2015, sekurangnya 14 warga meninggal dunia setelah terjangkit virus rabies.
"Ke-14 orang yang meninggal bagian dari 4.136 kasus gigitan anjing di Sumut pada 2015. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2014, terdapat 3.268 orang digigit anjing dan 10 di antaranya meninggal lantaran positif rabies," jelas Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Sukarni, Jumat (29/1).
Dia merinci, gigitan anjing terbanyak terdata di Kabupaten Simalungun, yaitu 588 kasus. Lalu, di Dairi terdapat 559 kasus yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia setelah positif rabies. Jumlah gigitan anjing cukup tinggi juga ditemukan di Samosir dengan 372 kasus yang menyebabkan seorang meninggal dunia karena rabies.
Tingginya temuan kasus rabies membuat Dinkes Sumut terus memperbanyak Rabies Center di kabupaten/kota. Orang yang kena gigitan anjing, monyet atau kucing dapat segera memeriksakan diri ke instalasi yang diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan untuk pengendalian atau pencegahan rabies ini.
Selain itu, Dinkes Sumut juga bekerja sama dengan Dinas Peternakan Sumut. Mereka mendorong pemberian vaksin kepada anjing, agar Sumut dapat bebas rabies pada 2020.
"Pada tahun ini kita menemukan 23 hewan positif rabies," kata Sukarni.
Dari 4.136 kasus gigitan anjing pada 2015, terdapat 3.006 orang diberikan vaksin antirabies (VAR). "Stok VAR di kabupaten/kota di Sumut masih aman. Vaksin ini gratis namun harus secara selektif diberikan," ucap Sukarni.
Baca juga:
Rabies mewabah, depot daging anjing di Bali tetap ramai pembeli
Wabah rabies semakin meluas, Wagub Bali minta gelar upacara
Bali diserang rabies, Gubernur minta anjing berkeliaran dieliminasi
Apesnya Malaysia, di udara dibekap asap, di darat dilanda rabies
Digigit anjing rabies, selang empat hari Mariani meninggal
Digigit anjing, bocah 7 tahun di Kotawaringin Timur tewas
Digigit anjing rabies, dua bocah di Bangli sekarat
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan rabies? Upaya pencegahan rabies harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, hingga masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.