Sepanjang 2020, KPK Klaim Selamatkan Keuangan Negara Rp592 Triliun
Ghufron berterimakasih atas kritikan yang kerap dilayangkan ICW. Menurutnya, ICW kerap mengkritik lantaran tak bisa menerima semua rasa. ICW hanya bisa menikmati rasa manis, tanpa bisa menerima rasa asin.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron menyebut lembaga antikorupsi yang kini dia pimpin telah menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp592 triliun. Potensi kerugian keuangan negara ini didapat dari hasil pencegahan yang dilakukan pihaknya.
"Hasil dari pencegahan yang dilakukan KPK telah menyelamatkan potensi kerugian negara selama satu tahun kami bekerja mencapai Rp592 triliun, jauh melebihi 5 tahun kinerja periode sebelumnya yang mencapai Rp63,4 triliun," katanya dalam keterangannya, Selasa (29/12).
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan ICW untuk mengkritik KPK? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Bagaimana cara ICW mengkritik KPK? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
-
Kapan IPK kuliah dihitung? Ini adalah nilai hasil kumulatif mulai dari semester pertama hingga semester akhir. Secara umum, nilai IPK didapat dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang diambil dan SKS mata kuliah.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
Pernyataan Ghufron ini sekaligus menanggapi kritikan yang kerap dilayangkan Indonesia Corruption Watch (ICW). ICW kerap mengkritik KPK yang mengedepankan pencegahan di banding penindakan.
Ghufron berterimakasih atas kritikan yang kerap dilayangkan ICW. Menurutnya, ICW kerap mengkritik lantaran tak bisa menerima semua rasa. ICW hanya bisa menikmati rasa manis, tanpa bisa menerima rasa asin.
"ICW tidak bisa menerima yang berasin-asin, maunya yang manis-manis saja, karena kalau asin naik tensi darahnya. Dalam pandangan ICW, KPK adalah Komisi Penangkap Koruptor, hanya ketika menangkap saja KPK dianggap bekerja dan berprestasi. KPK tidak dinilai kalau mencegah apalagi mengedukasi masyarakat untuk sadar dan tidak berperilaku korup itu dianggap bukan KPK," ujarnya.
Dia meyakini masyarakat lainnya bisa menerima keberadaan KPK kini yang lebih mengedepankan pencegahan daripada penindakan. Ghufron memastikan, mengedepankan pencegahan bukan berarti melupakan penindakan.
"Rakyat Indonesia orang yang sehat sehingga baik yang manis, asin, maupun kecut harus dilahap. KPK itu didirikan oleh negara dan didanai untuk mencegah dan menindak. Karena itu KPK harus menindak kala ada tipikor, namun sebelum terjadinya tipikornya KPK juga harus mencegah dan menyadarkan penyelenggara negara dan masyarakat untuk tidak korup," tegasnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK Panggil Direktur PT Bumi Pangan Digdaya Terkait Kasus Bansos Covid-19
Cecar Harry Sidabuke, KPK Dalami Kasus Korupsi Bansos Covid-19 di Jabodetabek
KPK Dalami Peran Hadinoto Soedigno Terkait Pengadaan Pesawat di Garuda Indonesia
Mahfud MD Minta Menteri Korupsi Dituntut Hukuman Mati
Kasus Korupsi Bansos Juliari, KPK Panggil Nuzulia Hamzah Nasution
Mahfud MD Puji KPK, Berani Tangkap Wali Kota hingga Menteri