Seragam Hilang Diterjang Banjir, Pelajar di Bintaro Sekolah Pakai Baju Tidur
Kondisi ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bintaro 05 Pagi yang terletak di komplek IKPN Bintaro, Jakarta Selatan. Salah seorang siswa masuk sekolah menggunakan pakaian tidur dan sandal jepit.
Banjir membuat siswa sekolah kehilangan seragam dan peralatan sekolah. Sehingga sejumlah siswa tetap berangkat ke sekolah menggunakan pakaian ala kadarnya di hari pertama, Senin (6/1).
Kondisi ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bintaro 05 Pagi yang terletak di komplek IKPN Bintaro, Jakarta Selatan. Salah seorang siswa masuk sekolah menggunakan pakaian tidur dan sandal jepit.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
"Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, ini masih dalam suasana musibah banjir para siswa hadir seadanya mereka datang membawa diri, tidak bawa tas dan peralatan sekolah, juga tidak pakai seragam sekolah apalagi sepatu, banyak yang pakai sandal," kata Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan Kesiswaan SDN Bintaro 05 Pagi, Muh Subagyo kepada Antara, Senin (6/1).
Dia mengungkapkan, sekitar 70 persen dari 378 jumlah siswa SDN Bintaro 05 Pagi adalah korban banjir yang menerjang komplek IKPN Bintaro. Banjir tersebut akibat jebolnya tanggul kali Pesanggrahan setelah diguyur hujan sejak tanggal 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Meski demikian, sebanyak 90 persen siswa SDN Bintaro 05 Pagi tetap hadir di hari pertama masuk sekolah walau dengan pakaian seadanya.
Para siswa datang tepat waktu mulai pukul 06.30 WIB, mayoritas siswa datang membawa diri, tidak membawa tas dan peralatan sekolah, tidak menggunakan seragam dan sepatu sekolah.
"Siswa hadir hanya membawa diri, tidak bawa apa-apa, tidak bawa tas, apalagi buku, semua peralatan sekolah tidak dibawa, karena memang semua perlengkapan dan peralatan sekolah mereka habis tersapu banjir," ungkap Subagyo.
Annisa (9) siswa kelas III B SDN Bintaro 5 Pagi datang ke sekolah menggunakan sandal warna pink dan baju tidur. Saat ditanya oleh Subagyo alasan Annisa ke sekolah tidak pakai seragam sekolah karena semua peralatan sekolahnya tersapu banjir.
"Karena rumahnya kena banjir, bajunya habis hanyut, buku dan sepatu juga enggak punya," ujar Annisa dengan malu-malu.
Annisan pun berangkat ke sekolah menggunakan baju tidur yang diterimanya dari bantuan untuk korban banjir di pengungsian.
Hari pertama pihak sekolah belum mengaktifkan kegiatan belajar mengajar, para siswa hanya melakukan apel pagi dan diajak ngobrol-ngobrol untuk diberi penguatan usai banjir.
Pada guru juga menghibur siswa agar tidak khawatir dengan seragam dan sepatu sekolah, termasuk tas juga buku-buku.
"Kita sampaikan kepada mereka harus tetap semangat dan ceria, karena semua peralatan mereka akan diganti, seragam, buku, tas dan sepatu," kata Subagyo.
Kegiatan sekolah juga diisi dengan mengukur pakaian dan ukuran sepatu para siswa yang hadir, untuk selanjutnya data tersebut dikirim ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk penggantian.
"Arahannya begitu akan ada bantuan dari pemerintah untuk seragam, sepatu dan buku-buku bagi siswa korban banjir," kata Subagyo.
(mdk/fik)