Serunya Festival Band Pelajar Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Band Pelajar 2019. Dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (27/8) malam. Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini menjadi wadah kreativitas bermusik bagi para anak muda.
Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Band Pelajar 2019. Dibuka oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (27/8) malam. Festival yang digelar untuk pertama kalinya ini menjadi wadah kreativitas bermusik bagi para anak muda.
Suasana Gesibu Blambangan tempat berlangsungnya acara begitu ramai dengan ribuan anak muda daerah yang menyesaki tribun penonton. Mereka antusias menyaksikan band-band pelajar yang tampil di atas panggung. Beberapa kali terdengar koor kompak penonton mengikuti lirik lagu yang dibawakan oleh para penampil.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
Bupati Anas mengatakan, bangga pada para pelajar khususnya dari Banyuwangi yang begitu antusias mengikuti Festival Band Pelajar yang baru pertama kalinya dilaksanakan ini. Festival band ini digelar untuk pelajar tingkat SD dan SMP, tidak hanya dari Banyuwangi, namun juga diikuti pelajar dari luar daerah seperti Jember, Surabaya, Malang dan Trenggalek.
"Festival ini menjadi cara Banyuwangi untuk mengasah kreativitas bermusik anak-anak. Kenapa kami gelar untuk pelajar SD dan SMP, karena masih jarang festival musik yang digelar untuk mereka, umumnya untuk tingkat SMA. Selain itu kami ingin kualitas bermusik anak-anak kami terasah sejak dini. Hadirnya band dari luar daerah akan semakin membangkitkan jiwa berkompetisi untuk menjadi yang terbaik," kata Anas.
Festival Band Pelajar Banyuwangi ©2019 Merdeka.comSebelumnya, Banyuwangi juga telah menggelar beberapa wadah bermusik bagi pelajar yang masuk agenda Banyuwangi Festival. Seperti Lalare Orkestra, Festival Jazz Pelajar, dan lainnya. Di Festival Jazz pelajar bahkan Banyuwangi mengadakan coaching klinik bagi peserta untuk memperkaya wawasan maupun teknik bermusik di genre Jazz yang terkenal cukup rumit. Pemateri sekaligus juri yang dihadirkan pun tingkat nasional seperti Nikita Dompas dan Indra Azis.
"Kami ingin di Banyuwangi lahir musisi-musisi dengan kualitas yang baik. Pemerintah daerah mendukung sepenuh hati untuk itu. Ke depan Festival band pelajar ini akan terus kita gelar," ujar Anas.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, Festival Band pelajar berlangsung selama dua hari (26-27 Februari). Festival ini diikuti sebanyak 46 band, yang terdiri 15 band SD dan 31 SMP. Lima besar di masing-masing kategori tampil di malam final, Rabu (27/2).
"Kami memberikan kriteria lagu wajib dan pilihan. Untuk lagu wajib bertema lagu-lagu nasional, sedangkan pilihan lagu-lagu daerah nusantara. Untuk penilaian dewan juri akan melihat skill, harmonisasi dan improvisasi serta performance," kata Sulihtiyono.
Festival Band Pelajar Banyuwangi ©2019 Merdeka.comSalah satu band pelajar yang lolos 5 besar adalah band 'Indonesia Tangguh' dari SMPN 3 Jember. Band yang digawangi oleh enam pelajar kelas VIII ini tampil membawakan lagu wajib Gugur Bunga dan lagu pihan yakni lagu Lir Ilir. Band tersebut tampil dengan apik yang disambut tepuk tangan riuh dari penonton.
Salah satu personel band, Nindi , yang memegang alat musik bas, mengaku sangat bangga bisa lolos dalam lima terbaik kategori band SMP. Perjuangannya dan teman-teman yang datang ke Banyuwangi khusus untuk berkompetisi ini memberikan hasil yang memuaskan.
"Kami sangat senang sekali bisa tampil lagi malam ini. Apalagi kemarin kami merasa persaingannya sangat ketat, dan terasa sekali semangat kompetisi untuk jadi yang terbaik. Ini jadi pengalaman yang sangat berharga untuk kami," ujar Nindi.
(mdk/hhw)