Siap-siap, Festival Bakar Tongkang 2019 Bakal Hadir Lagi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir, Provinsi Riau, akan kembali menggelar Festival Bakar Tongkang. Agenda tahunan tersebut berlangsung di Bagansiapi-api, 17-19 Juni mendatang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir, Provinsi Riau, akan kembali menggelar Festival Bakar Tongkang. Agenda tahunan tersebut berlangsung di Bagansiapi-api, 17-19 Juni mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Rokan Hulu, Drs. Yusmar mengatakan, festival ini merupakan tradisi kuno untuk mengenang para migran China pertama yang meninggalkan tanah air mereka dan menetap di Riau. Bakar tongkang atau kapal merupakan simbol berakhirnya pelayaran mereka.
-
Siapa yang menyampaikan pesan tentang Bangga Berwisata di Indonesia Saja? Sejalan dengan program pemerintah, yang bertema Bangga Berwisata di Indonesia Saja dimana yang disampaikan oleh Presiden RI pada saat Rakor dengan Kepala Daerah pada Tanggal 22 September 2022.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
"Moment ini dirayakan setiap tahun pada hari ke-16 bulan ke-5 menurut kalender China. Tradisi yang juga dikenal sebagai Go Gek Cap Lak ditandai dengan aksi membakar replika kapal tradisional Tiongkok sebagai puncak festival," ujarnya, Jumat (31/5).
Bakar Tongkang adalah festival terbesar di Kabupaten Rokan Hilir. Selama acara berlangsung, ritual dan doa terus dilantunkan oleh para peserta di kuil utama. Diikuti prosesi budaya, berbagai atraksi oriental seperti barongsai, serta panggung hiburan. Kabarnya, pemain barongsai berasal dari Medan, Singkawang (Kalimantan Barat), Malaysia, dan Singapura yang juga membawakan lagu-lagu Hokkien.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, puncak festival merupakan detik-dtik yang selalu dinanti warga sekitar dan juga wisatawan. Saat itu dilakukan pembakaran replika tongkang, yang diiringi dengan perasaan cemas setiap penonton.
"Warga selalu harap-harap cemas, ke mana tiang utama akan jatuh. Warga percaya bahwa arah jatuhnya tiang akan menentukan nasib mereka di tahun mendatang. Jika tiang jatuh ke laut, mereka percaya keberuntungan sebagian besar akan datang dari laut. Tetapi ketika jatuh di darat, maka keberuntungan untuk tahun itu sebagian besar akan datang dari darat," ungkapnya.
Festival bakar tongkang selalu digelar secara meriah dan totalitas. Replika kapal dapat berukuran hingga 8,5 meter, lebar 1,7 meter dan berat mencapai 400 kg. Kapal akan disimpan selama satu malam di Kuil Eng Hok King, diberkati, dan kemudian dibawa dalam prosesi melalui kota ke situs di mana akan dibakar.
Prosesi Tongkang juga melibatkan atraksi Tan Ki. Sejumlah orang menunjukkan kemampuan fisik mereka dengan menusuk diri dengan pisau atau tombak tajam. Namun, aksi tersebut tidak melukai meskipun senjata yang digunakan tajam. Aksi ini agak mirip dengan tradisi Tatung di Singkawang, Kalimantan Barat.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, tradisi bakar tongkang diyakini ada sejak tahun 1826. Festival ini berakar dalam sejarah ketika para imigran China pertama kali menginjakkan kaki di daerah yang sekarang dikenal sebagai Bagansiapi-api.
"Leluhur Bagansiapi-api dipercaya sebagai orang Tang-lang keturunan Hokkien. Berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, Provinsi Fujian, di China Selatan. Mereka meninggalkan tanah airnya dengan kapal yang memiliki pangkalan datar. Kapal itu biasa digunakan untuk mengangkut pasir dan mineral yang ditambang," bebernya.
Awalnya, ada 3 kapal tongkang dalam ekspedisi. Namun hanya satu kapal yang mencapai pantai Sumatra. Dipimpin oleh Ang Mie Kui, kapal berhasil tiba di pantai Riau karena mengikuti kunang-kunang yang oleh warga lokal dikenal sebagai 'siapi-api'. Mereka lantas memutuskan untuk menetap di sini dan bersumpah tidak akan kembali ke tanah air mereka. Para migran ini pun membakar tongkangnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, Festival Bakar Tongkang adalah event tahunan yang sarat akan budaya China. Karena itu, kegiatan ini sangat berpotensi menarik wisman asal Tiongkok maupun warga keturunan yang sudah bermukim di Indonesia. Dari tahun ke tahun, festival ini selalu meriah dan mendapat sambutan luar biasa dari warga setempat maupun pendatang.
"Yang menarik dari festival ini bukan hanya soal aksi bakar replika tongkang. Tetapi juga menyangkut asal-usul atau sejarah lahirnya Kabupaten Bagansiapi-api. Dengan kemasan yang menarik, atraksi ini pun menghadirkan sajian atau pertunjukan luar biasa," kata mantan Dirut Telkom tersebut.
(mdk/hhw)