Sistem full day school, Mendikbud harus perhatikan anak disabilitas
Ledia mendorong agar aturan memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas dimasukkan dalam petunjuk teknis dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.
Anggota Komisi X dari PKS Ledia Hanifah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas sebelum menerapkan sistem full day school.
Dia menilai pelajaran antara intakulikuler dan ekstrakulikuler bagi anak-anak disabilitas harus dipisahkan.
"Ada yang lebih fatal lagi anak-anak penyandang disabilitas peserta didik layanan khusus mengikuti layanan sekolah sesuai kebutuhannya. Jangan lupa ada sekolah inklusi," katanya dalam diskusi bertajuk Ribut-ribut Full Day School, Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/6).
Oleh karena itu, Ledia mendorong agar aturan memperhatikan anak-anak penyandang disabilitas dimasukkan dalam petunjuk teknis dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.
"Disabilitas tidak selalu sama karena harus dipertimbangkan mumpung sedang dibikin juknisnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Politikus PKS ini menambahkan, Kemendikbud lebih baik segera mengkaji ulang kebijakan full day school terutama soal definisi hari sekolah. Sebab, definisi dalam draf peraturan menteri masih multitafsir.
"Kaji ulang atau revisi karena banyak hal bertentangan pasalnya sih. Mutlak harus diganti definisi hari sekolah bertentangan dengan pasal atasnya," pungkasnya.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ari Santoso memastikan pihaknya akan mengkaji ulang kebijakan lima hari sekolah dengan waktu delapan jam atau full day school. Langkah ini diambil sesuai dengan rekomendasi rapat Komisi X dan Kemendikbud beberapa hari lalu.
"Kita kan kemarin hasil raker dengan komisi X jelas kalau di situ harus dikaji ulang, pasti kita kaji ulang. Karena kita dengan komisi X enggak mungkin kalau ada rekomendasi kaji ulang itu, kita enggak lakuin, nggak mungkin itu. Pasti akan kita kaji ulang," kata Ari.
Sejauh ini, kata Ari, sistem ini sudah diuji coba ke 9600 sekolah. Ari mengklaim keseluruhan sekolah dengan sukarela tanpa ada paksaan menerapkan sistem ini.
Baca juga:
Pro kontra peraturan 5 hari masuk sekolah di Yogyakarta
Politisi PKB: Kinerja Jokowi bagus justru Mendikbud malah buat gaduh
Soal program belajar 8 jam di sekolah, ini kata Taufik Kurniawan
KPAI bakal gugat sistem full day school jika tak dikaji ulang
Gubernur Aher sebut tidak semua siap sekolah lima hari
Penjelasan lengkap Kemendikbud soal isu 'full day school'
-
Kenapa Alexandria Islamic School menerapkan konsep boarding dan fullday school? Dengan konsep ini Alexandria memiliki tujuan untuk menciptakan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan global dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai iman dan taqwa.
-
Siapa yang sedang 'PDKT' di sekolah? Malu-Malu tapi Lucu, Potret Rayyanza dan Kamya Anak Fitri Tropica 'PDKT' di Sekolah Saat sedang belajar di kelas, Rayyanza dan Kamya terlihat duduk berdekatan, dengan Kamya sesekali memegang tangan Rayyanza di sampingnya.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'.
-
Dimana Ucok bersekolah? Bertempat di SMPN 13 Bandung, pespisahan Ucok diiringi tangis haru dari teman-teman sekelas, terutama teman sebangku.
-
Di mana Laskar Pelangi bersekolah? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan.