Siswa Luar Biasa 'Sulap' Sampah jadi Produk Kerajinan Bernilai Tinggi
"Anak-anak juga dilibatkan saat pameran. Hasil dari penjualan tersebut dibagikan ke yang membuat kerajinan. Untuk teknisnya, sudah ada manajemennya di sekolah kami," jelas dia.
Berbagai inovasi ditunjukkan guru sekolah luar biasa dalam pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi yang diprakarsai oleh Kemendikbud. Acara tersebut digelar di Hotel Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Namun dari 34 Provinsi, hanya 24 provinsi yang mengirim guru perwakilan. Denpasar, salah satu daerah yang mengirim perwakilannya. Luh Made Suriwati, guru SLB Negeri 2 Denpasar membawa inovasi bernama Berprestasi Bersama Sidarling dan Bank Sampah.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
"Sidarling itu suatu metode untuk mengajarkan anak-anak untuk sadar dan peduli terhadap lingkungan serta ditunjang dengan keberadaan bank sampah. Kita ajarkan 3 R (Reduce, Reuse, Recylce). Kami sudah menjadi percontohan bank sampah di Bali," jelas Suriwat.
©2019 Merdeka.com
Kemudian, lanjut dia, dari 3R tersebut dibuat menjadi produk berupa kerajinan. Bahkan kerajinan hasil siswa SLB tersebut sudah dijual di beberapa pameran yang bekerja sama dengan Pemda Denpasar.
"Anak-anak juga dilibatkan saat pameran. Hasil dari penjualan tersebut dibagikan ke yang membuat kerajinan. Untuk teknisnya, sudah ada manajemennya di sekolah kami," jelas dia.
Sementara itu, salah satu jurinya, Budi Santoso dari unsur akademisi pendidikan luar biasa mengungkapkan peserta yang unjuk kreativitas sangat inovatif. Dari segi harga, lanjut dia, paling mahal seharga Rp 100 ribu.
"Ada perwakilan dari Sumatera Barat yang mengajarkan anak-anak belajar sambil berbisnis. Dari bahan yang seharga Rp 60 ribuan menjadi produk seharga Rp 150 ribu," jelas Budi.
(mdk/ded)