Siswa SMP di Banyuasin tewas penuh memar, diduga dikeroyok teman
Ada juga darah segar mengalir dari hidung dan mulutnya.
Putra Febrianto (14) tewas akibat dikeroyok. Pelaku diduga adalah teman-teman sekolahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, pengeroyokan terjadi seminggu yang lalu di Desa Mariana, Banyuasin. Saat pulang sekolah, korban mengaku tubuhnya kesakitan namun tidak menceritakan penyebabnya.
Tak ingin terjadi apa-apa, keluarga mengobati korban dengan cara tradisional. Kesehatannya semakin memburuk dan meninggal dunia di rumahnya, Rabu (24/3) pagi. Untuk mengetahui penyebab kematiannya, jenazah korban dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Muhammad Husin (RSMH) Palembang.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, tidak ada luka bekas benda tajam maupun tumpul di tubuhnya. Hanya saja nampak memar di sekujur tubuhnya. Ada juga darah segar mengalir dari hidung dan mulutnya.
Sayangnya, keluarga yang mengantar korban enggan memberikan komentar. Mereka masih syok atas musibah itu.
"Maaf dek, kami belum bisa jelaskan. Nanti saja ya. Ibunya juga masih nangis-nangis," ujar Sarkoni (55), paman korban.
Kapolsek Mariana Banyuasin AKP Helmi mengatakan, pihaknya baru mendapat aduan secara lisan dari keluarga setelah korban meninggal. Padahal, kejadiannya sudah berlangsung seminggu yang lalu.
"Masih katanya, belum jelas. Katanya pengeroyokan, tapi keluarga tahunya juga dari orang lain. Kejadiannya sudah seminggu baru lapor sekarang ketika korban sudah meninggal. Itu yang kita sayangkan," ungkap Helmi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Meski belum mendapat laporan tertulis, polisi akan tetap menyelidiki kasus ini dengan melakukan olah TKP di lokasi yang disangkakan dan memeriksa saksi-saksi. Petugas juga belum bisa menjelaskan latar belakang pengeroyokan itu jika benar terjadi.
"Kami minta korban divisum, bila perlu diotopsi, biar terungkap penyebabnya. Jangan sampai ngadu dikeroyok tapi tidak tahu pasti," pungkasnya.
Baca juga:
Tanda kekerasan nihil, tim forensik sebut Putra tewas karena sakit
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.