Siswi SD di Kudus diduga disiksa teman dan ketua kelas
AL (8) siswi kelas IV SDN 1 Dondosari, Kudus diduga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual oleh sejumlah temannya. Penyebabnya diduga korban tidak mau menuruti permintaan ketua kelas.
AL (8) siswi kelas IV SDN 1 Dondosari, Kudus diduga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual oleh sejumlah temannya. Penyebabnya diduga korban tidak mau menuruti permintaan ketua kelas.
Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus menyebut terduga pelaku berjumlah sembilan. Dalam melakukan aksinya, diduga pelaku menggunakan kursi serta korban juga mengalami kekerasan seksual dan dipaksa melakukan adegan yang tidak dikehendaki korban.
Untuk memastikan ada tidaknya tindak kekerasan tersebut, JPPA mendampingi korban untuk melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah. Hasilnya terbukti ada bekas tindak kekerasan.
Anggota Polres Kudus memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. "Saksi yang kami mintai keterangannya, di antaranya dari korban, orang tua korban, beberapa guru serta kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Gondosari," kata Kasatreskrim AKP Kurniawan Daeli di Kudus, Selasa (1/8). Dikutip dari Antara.
Polres Kudus juga akan berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pati. Nantinya Bapas Kelas II Pati akan mendampingi proses penyidikan, lantaran korban dan pelaku masih di bawah umur.
"Kami juga perlu mengetahui awal mula kasus tersebut hingga bisa terungkap, sehingga nantinya bisa meminta keterangan dari siswa di sekolah tersebut," ujarnya.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus membantah terjadi aksi kekerasan itu. "Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap Kepala SD Negeri 1 Gondosari, termasuk Unit Pengelola Teknis Pendidikan setempat serta pengawas sekolah serta semua guru di SD setempat," kata Kadisdik Joko Susilo.
Berdasarkan keterangan dari Kepala SD Negeri 1 Gondosari, katanya, peristiwa yang diberitakan ada aksi kekerasan tersebut terjadi pada saat jam istirahat di kelas IV.
"Salah satu siswi berinisial Vs yang memang dituakan dan menjadi ketua kelas, dimungkinkan mengingatkan temannya karena permasalahan kedisiplinan," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa wali murid telah memindahkan AL ke sekolah lain. Pun sama dengan orang tua Vs.
Hingga kini, Disdik belum pernah menerima pengaduan adanya aksi kekerasan di kalangan siswa SD tersebut.