Soal ancaman, Sutan minta langsung ditanyakan ke Dirut Pertamina
Sutan mengaku tidak tahu menahu soal adanya ancaman dari Rudi terhadap Karen.
Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana tak mau berkomentar banyak soal permintaan THR kepada sejumlah BUMN di Kementerian ESDM. Apalagi soal, permintaan mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini kepada Dirut Pertamina Galaila Karen Agustiawan untuk urunan memberi THR ke Komisi VII DPR.
Sutan mengaku tidak tahu menahu soal adanya ancaman dari Rudi terhadap Karen. Ancaman itu berbunyi jika Karen tak ikut urunan THR akan dilaporkan ke seorang menteri. Politikus Partai Demokrat itu meminta agar hal itu dikonfirmasi langsung ke Karen.
"Saya enggak tahu, tanya Bu Karen, siapa yang ngomong, enggak pernah dengar saya (ancaman). Tanya siapa yang ngancam (ke Karen) kan lebih clear," kata Sutan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1).
Ketika didesak, benar atau tidak Komisi VII DPR meminta THR sampai mengancam, Sutan lagi-lagi tak membantah atau membenarkan. Dia mau isu tersebut ditanyakan langsung kepada Karen.
"Yang bilang siapa, tanyakan kepada yang bilang, siapa yang ngancam, jadi dari mana infonya kembalikan kepada beliau siapa sebenarnya (yang ngancam)," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Kardina, mengaku pernah diminta oleh mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, memberikan sejumlah uang, yang diduga buat 'Tunjangan Hari Raya' ke beberapa anggota Komisi VII DPR.
Menurutnya, Rudi meminta uang itu dikumpulkan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Alam, yang pernah dijabat oleh Waryono Karno, sebelum diserahkan ke perwakilan Komisi VII, Tri Yulianto .
"Yang minta urunan itu Pak Rudi Rubiandini . Mintanya supaya disetorkan melalui Pak Sekjen (ESDM)," kata kuasa hukum Karen, Rudi Alfonso, selepas mendampingi kliennya di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/1).
Menurut dia, Rudi Rubiandini juga menyetorkan uang buat THR itu ke Waryono. Tetapi, lanjut dia, Karen menolak permintaan itu. "Maka diminta juga ibu (Karen) setor ke Sekjen. Yang urunan tadi. Itu ibu menolak," terang Rudi.
Akibat penolakan itu, lanjut Rudy, Karen sempat diancam dilaporkan kepada menteri oleh Rudi. Tetapi ketika didesak siapa menteri dimaksud, Rudy berkelit tidak tahu.
"Nah atas penolakan itu, Rudi Rubiandini mengatakan pada Ibu Karen bahwa beliau akan melaporkan Ibu Karen ke menteri. Dia tidak sebut nama menterinya," ujarnya.