Soal menteri remehkan presiden, Jokowi disarankan lapor polisi
"Ini bukan soal pribadi, ini soal kewibawaan negara, karena hal ini akan jadi preseden ke depan," kata Guru Besar UI.
Salah satu menteri kabinet kerja disebut-sebut telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski tak ada yang berani gamblang menyebut nama itu, namun tuduhan itu mengarah kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.
Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul menilai pernyataan menteri kepada Jokowi yang beredar itu sudah keterlaluan. Jokowi diminta lapor polisi karena dianggap hal itu masuk dalam kategori pencemaran nama baik.
"Ini persoalan serius, dalam pandangan saya Presiden Jokowi harus lapor ke polisi soal pencemaran nama baik," kata Chudry dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com, Selasa (30/6).
Menurut Chudry, menteri yang menyebut Jokowi tidak tahu apa-apa itu tak bisa dianggap main-main. Karena hal ini bukan saja menyangkut pribadi, tapi kewibawaan negara.
"Ini bukan soal pribadi, ini soal kewibawaan negara, karena hal ini akan jadi preseden ke depan, Menteri bisa menantang kepemimpinan Presiden," katanya.
Sementara itu, Chudry juga mendesak agar Mendagri Tjahjo Kumolo yang pertama kali mengeluarkan isu ini bisa membuktikan tuduhannya. Dia meminta Tjahjo menyebut nama menteri itu dan membeberkan buktinya.
"Ya Pak Tjahjo juga harus bisa buktikan, jangan main tuduh," katanya.
Sebelumnya, sejak dilantik menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo, Rini Soemarno terus digoyang oleh PDIP. Kali ini, Rini diisukan meremehkan Jokowi dalam sebuah forum.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang pertama kali mengeluarkan statemen jika ada menteri yang mengecilkan Jokowi. Namun Tjahjo ogah menyebut siapa menteri itu.
Adalah Politikus PDIP Masinton Pasaribu yang mengeluarkan ciri menteri penghina Jokowi itu merujuk kepada Rini Soemarno. Masinton bilang, menteri itu berjenis kelamin wanita dan berasal dari non partai serta berposisi di menteri sektor ekonomi.
Apa isi percakapan bernada meremehkan yang disebut terekam dan Jokowi sudah tahu itu?
"Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting Presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga Presiden ngerti apa tugas saya. Wong Presiden juga enggak ngerti apa-apa," demikian isi transkrip pernyataan menteri yang beredar di grup BBM para politisi ini.
Rini sendiri sudah mengklarifikasi terkait tuduhan ini. Dia membantah dan menantang agar bukti tersebut dibeberkan saja ke publik.
"Itu dari mana? coba tanya ke dia dari mana dasarnya, datanya dari mana. Tanya mereka yang bicara jangan ke saya," ucap Rini.
Ketika kembali dikonfirmasi apakah dirinya pernah berbicara dan menghina presiden lantaran berhasil menempatkan orang-orangnya sebagai menteri, Rini membantahnya.
"Coba yah kalau saya sebagai pembantu presiden ya tentunya saya menghormati bapak presiden. terimakasih ya udah yah," tutupnya.