Soal Mobil Listrik, Moeldoko Sebut Pemerintah Sudah Ada Komitmen
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah saat ini terus berkomitmen terhadap mobil listrik. Hal tersebut seiring dengan Indonesia semakin dekat dengan industri mobil listrik.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah saat ini terus berkomitmen terhadap mobil listrik. Hal tersebut seiring dengan Indonesia semakin dekat dengan industri mobil listrik.
Saat ini infrastruktur untuk produksi mobil listrik dalam negeri terus dikembangkan. Sejumlah pabrikan otomotif dunia dari Jepang dan China menunjukkan keseriusan berinvestasi industri mobil listrik di Indonesia.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Namun tantangan yang dihadapi industri mobil listrik di Indonesia tidak mudah. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan realisasi total penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang semester pertama 2021 mencapai 1.900 unit. Angka tersebut belum berbeda jauh dibandingkan penjualan tahun sebelumnya di angka 1.234 unit. Padahal pasar Indonesia cukup besar, jika dilihat dari penjualan mobil konvensional.
"Perubahan yang cukup radikal ini memang tidak mudah. Namun yang paling penting, kita melihat sudah ada komitmen dari pemerintah terhadap mobil listrik," kata Moeldoko saat mengunjungi Pabrik Wuling Motors di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) di Cikarang, Jawa Barat dikutip dalam keterangan pers, Rabu(25/8).
Menurut survei konsultan manajemen Solidiance, kata Moeldoko, di tahun 2018 menunjukkan ada tiga faktor penyebab rendahnya minat masyarakat Indonesia terhadap mobil listrik. Faktor itu adalah daya jelajah kendaraan listrik yang terbatas, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang masih minim, dan harga mobil listrik yang masih cenderung lebih mahal dibandingkan mobil konvensional.
Dia pun menjelaskan pemerintah tidak tinggal diam. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan. Maret lalu, KSP bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah mensosialisasikan program penggunaan mobil listrik di lingkungan kementerian dan lembaga melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB).
"Pentingnya pergeseran menuju industri mobil listrik dengan sumber energi terbarukan. Mobil listrik menjadi solusi dalam mengurangi konsumsi bahan bakar fosil serta meningkatkan kualitas lingkungan dan udara," ungkapnya.
Moeldoko optimistis Indonesia akan mampu meningkatkan peluang untuk menjadi basis produksi dan ekspor KBL-BB. Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menyusun Peta Jalan Kendaraan Operasional K/L dan Angkutan Umum dari Kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) ke KBL BB.
Sedangkan di sisi lain, Kementerian ESDM bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN ditunjuk membangun infrastruktur pendukung berupa SPKLU. Tercatat hingga April 2021 telah dibangun 112 unit SPKLU pada 83 lokasi di Indonesia. Selain itu PLN juga menyiapkan berbagai stimulus guna meningkatkan minat pasar untuk menggunakan KBL-BB.
Baca juga:
Ini Alasan Pemerintah Ngotot Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia
NMDI Janjikan Pengiriman Unit All New Nissan Leaf Mulai Akhir Bulan Ini
Fitur Lengkap dan Andalan All New Nissan LEAF versi Indonesia!
All New Nissan LEAF Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 649 Juta
Gubernur Banten Kenalkan Mobil Listrik Karya SMKN 4 Pandeglang
Menhub Budi: Inovasi Transportasi Berbasis Listrik Terus Berlanjut di Tengah Pandemi