Soichiro Honda, penemu motor Honda ini dulunya cleaning service
Honda tak mengenyam pendidikan formal memadai dan tidak memiliki prestasi moncer.
Masyarakat Indonesia dikenal gemar mengendarai sepeda motor untuk bekerja maupun bepergian jauh. Hal itu karena moda kendaraan ini lincah di jalanan dan hemat bahan bakar.
Salah satu kuda besi yang populer dikendarai masyarakat Indonesia merupakan keluaran Honda Corporation. Siapa sangka, Soichiro Honda, presiden perusahaan motor asal Jepang yang masyhur tersebut awalnya bekerja jauh dari dunia otomotif. Dia adalah seorang cleaning service.
Bahkan, Honda yang lahir sebagai anak pertama pandai besi, Gihei Honda pada tahun 1906 di Komyo, Jepang, tak mengenyam pendidikan formal memadai. Di sekolah, dia juga tidak memiliki prestasi moncer.
Awalnya, ketertarikan Honda di dunia otomotif dimulai saat bekerja sebagai cleaning service di bengkel Art Shokai. Di sini bakatnya yang terpendam mulai muncul berkat bimbingan pemilik bengkel. Enam tahun kemudian, Honda dipercaya membuka bengkel cabang Art Shokai di Hamamatsu.
Saat merintis usahanya, Honda mengira bengkel yang dikelolanya tidak memiliki saingan di kota itu. Namun, ternyata banyak muncul bengkel saingan yang berebut pelanggan di kota kecil tersebut.
Di tengah ketatnya persaingan, Honda melakukan terobosan pelayanan yang tidak dimiliki oleh bengkel lainnya. Pertama, dia menerima perbaikan yang ditolak sebelumnya oleh bengkel lain dan bekerja secepat mungkin sehingga pelanggan tidak butuh waktu lama untuk menunggu.
Honda bukan orang yang cepat berpuas diri. Obsesinya membuat ring piston yang saat itu masih langka menjadikan dirinya rela kembali ke sekolah pada usia 28 tahun. Namun, akhirnya dia kecewa karena ternyata di perkuliahan bukan mendapatkan jawaban tetapi malah dijejali berbagai teori.
"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," kata Honda menyimpulkan hasil perkuliahannya.
Dia kemudian mendatangi rektornya dan menyampaikan jika niatnya kuliah bukan mencari ijazah tetapi mencari ilmu dan jawaban atas persoalan yang sedang dihadapinya. Rektornya menganggap Honda sedang menghinanya. Akibat itu Honda sudah tidak mau lagi datang kuliah.
Pada tahun 1947 usai Jepang mengakhiri perang, muncul ide Honda memasang mesin pada sepeda yang merupakan cikal bakal motor di kemudian hari. Sewaktu kendaraan buatannya dijual, respons masyarakat luar biasa. Dagangannya cepat laku hingga mendorongnya untuk membuat sepeda motor.
Pesanan juga datang dari luar negeri termasuk Indonesia. Hingga sekarang motor Honda banyak memadati jalanan di seluruh dunia. Honda yang terkenal dengan brand huruf 'H' tegaknya masih selalu menjadi pemimpin pasar di jagad otomotif. Ciri khas motor Honda yang melekat di benak masyarakat adalah hemat bahan bakar dan berkecepatan tinggi.