Sorot SBY, Misbakhun 'hidupkan' lagi skandal Century
Lewat buku setebal 190 halaman ini, Misbakhun ingin 'menghidupkan' kembali ingatan publik terhadap kasus ini.
Setelah mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulya, divonis Mahkamah Agung (MA) dengan 15 tahun penjara, kasus dugaan korupsi bailout Bank Century pada 2008 seakan jalan di tempat. Belum ada tanda-tanda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengembangkan mega skandal ini ke arah aktor utama.
Di tengah lesunya KPK mengusut korupsi dalam pencairan dana talangan Rp 6,7 triliun ini, mantan anggota Pansus Bank Century DPR Mukhamad Misbakhun, menulis buku 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY'.
Lewat buku setebal 190 halaman ini, Misbakhun ingin 'menghidupkan' kembali ingatan publik terhadap kasus ini.
"Bahwa ada persoalan yang serius dalam sebuah episode Bangsa Indonesia yang belum tuntas diselesaikan," kata politikus Golkar ini di Jakarta, kemarin.
Sesuai judulnya, Misbakhun memfokuskan isi buku pada tiga surat yang pernah dituliskan Menkeu atau Ketua KSSK Sri Mulyani kepada Presiden SBY pada 2008. Komunikasi intensif ini, menurut Misbakhun, telah meruntuhkan klaim SBY bahwa dia tidak dilaporkan soal bailout.
"Dengan terkuaknya surat-surat Sri Mulyani tersebut, mengindikasikan kalau selama ini SBY sudah berbohong," tegas Misbakhun yang pernah dipenjara di era SBY, meski kemudian putusan peninjauan kembali (PK) menyatakan dia tidak bersalah.
Berikut 3 bukti yang dibeberkan Misbakhun untuk membantah klaim SBY:
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa yang dimaksud dengan sedekah subuh? Berikanlah sedekah! Karena sedekah itu ibarat sungai yang mengalir. Kamu hanya akan terus memperoleh manfaat dari air bersihnya.
-
Kapan Presiden Soeharto biasanya berangkat ke kantor? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
Tiga surat Sri Mulyani untuk Presiden SBY
Menurut Misbakhun, tiga surat yang dikirimkan Sri Mulyani kepada Presiden SBY ketika itu menggugurkan klaim atau argumentasi yang menekankan presiden tidak tahu apa-apa tentang bailout untuk Century.
"Jika merujuk surat Sri Mulyani yang ditujukan kepada Presiden SBY memang secara jelas, Sri Mulyani Menteri Keuangan atau Ketua KSSK ketika itu secara intensif melaporkan perkembangan terkini terkait penanganan Bank Century," ujarnya.
Surat pertama, papar Misbakhun, tertanggal 25 November 2008 nomor S-01/KSSK.01/2008, perihal: Penyampaian Laporan Pencegahan Krisis. Dalam surat yang tertulis sifatnya Sangat Rahasia/Segera itu Sri Mulyani dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan empat poin. Sri Mulyani juga melampirkan notulen rapat KSSK tanggal 21 November 2008.
"Surat pertama ini sangat terperinci menjelaskan pokok-pokok persoalan terkait penyelamatan Bank Century. Ditambah lagi dengan lampiran notulen rapat KSSK tanggal 21 November 2008. Jelas semua peta persoalan dan langkah yang diambil KSSK disampaikan dengan detil kepada SBY sebagai presiden ketika itu," kata Misbakhun.
Kedua yakni Surat Menkeu atau Ketua KSSK Sri Mulyani kepada Presiden SBY tertanggal 4 Februari 2009 dengan nomor surat SR-02/KSSK.01/II/2009. Surat bersifat sangat rahasia ini perihal Laporan Perkembangan Penanganan PT Bank Century Tbk. Terdapat 15 poin dalam surat ini. Pada poin pertama, Sri Mulyani mengawali dengan tulisan Sebagaimana Bapak Presiden Maklum.
Ketiga, lanjut Misbakhun, adalah surat Menkeu Sri Mulyani kepada Presiden SBY tertanggal 29 Agustus 2009 dengan nomor surat SR-37/MK.01/2009. Surat ini sama dengan dua surat sebelumnya bersifat sangat rahasia/sangat segera, perihal Penanganan PT Bank Century.
"Sama dengan surat kedua, Sri Mulyani mengawali suratnya dengan kata 'Sebagaimana Bapak Presiden Maklum'," kata Misbakhun.
Saat surat ketiga ini ditulis, kata Misbakhun, bailout Bank Century mulai menjadi perhatian publik. Sebab, dua hari sebelum ditulisnya surat ini, yakni 27 Agustus 2009, Komisi XI DPR memanggil Menteri Keuangan, BI dan LPS untuk dimintai keterangan, terutama terkait lonjakan suntikan modal yang diberikan LPS kepada Bank Century.
"Sampai saat itu, Bank Century mendapat suntikan dana sebesar Rp 6,7 triliun," ujar Misbakhun yang melampirkan salinan 3 surat tersebut dalam bukunya.
BAP Sri Mulyani oleh KPK
Lewat bukunya 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY', Misbakhun juga mengungkap isi BAP Sri Mulyani saat diperiksa KPK di Washington DC pada 30 April 2013. Sama dengan surat, BAP juga membuktikan Sri Mulyani (SMI) telah melaporkan penanganan Bank Century kepada SBY.
Di halaman 154 buku tersebut, dimuat pertanyaan nomor 15 penyidik KPK kepada Sri Mulyani: "Apakah Sdr melaporkan permasalahan BC ini kepada presiden? Jelaskan!"
Kemudian dijawab Sri Mulyani: "Setelah Presiden mendarat saya melaporkan adanya teleconference, melaporkan penanganan Bank Century dan situasi perbankan dan selanjutnya konsentrasi pada G20."
Menurut Misbakhun, gambaran situasi ini memperjelas posisi bahwa Presiden SBY mengetahui penanganan Bank Century sebelum dilaksanakannya bailout.
"Yang menjadi persoalan dan justru menimbulkan permasalahan baru, adalah mengapa SBY membantah bahwa ia telah mendapat laporan dan mengetahui perihal penyelamatan Century ini? Apakah ada hal lain yang belum terungkap pada public terkait peran SBY?" tulis Misbakhun seperti dikutip merdeka.com dari buku tersebut, Selasa (18/8).
Saat dikonfirmasi, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menyatakan belum bisa memastikan kebenaran isi BAP tersebut. "Saya belum bisa jawab karena tidak pernah lihat langsung BAP-nya,â kata Indriyanto lewat pesan singkat kepada merdeka.com, kemarin.
Teleconfrence Sri Mulyani
Tidak hanya surat dan BAP, Misbakhun juga menyorot isi teleconference antara Sri Mulyani (SMI) yang tengah berada di Amerika Serikat dan para pejabat Departemen Keuangan ketika itu, serta Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak.
Berpegang pada bukti risalah, Misbakhun mengatakan, telekonferensi tersebut khusus diadakan untuk membahas masalah Bank Century.
"Mereka mengadakan saat larut malam. Risalah menulis, telekonferensi dimulai pukul 22.05 WIB. Kalender menunjukkan tanggal 13 November 2008 dan berakhir pada pukul 23.59," paparnya.
Isi risalah tersebut, beber Misbakhun, di antaranya adalah sebagai berikut: "Sdri Sri Mulyani menginformasikan telah menyampaikan permasalahan ini kepada Presiden RI, namun pada hari ini Presiden RI akan melakukan perjalanan dinas ke San Francisco, USA, yang artinya sampai dengan esok hari, dalam hal diperlukan Presiden belum dapat mengambil keputusan."
Menurut politikus Golkar ini, dengan pernyataan SMI yang telah mengatakan telah menginformasikan permasalahan kepada Presiden dan menyatakan Presiden belum bisa mengambil keputusan sampai besok hari (tanggal 14 November 2008), "menunjukkan bahwa Presiden tahu persoalan Bank Century sebelum dilakukan bailout."