Sosiolog UGM Ungkap Langkah Adaptasi Hidup Bersama Covid-19
Salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan pemerintah yakni dari sisi politik anggaran. Kesehatan akan menjadi pos belanja yang harus benar-benar diperhatikan.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Najib Azca mengatakan, ada sejumlah upaya adaptasi yang harus dilakukan ke depan dengan pandemi Covid-19. Keharusan adaptasi tersebut tidak hanya berlaku bagi masyarakat, melainkan juga bagi pemerintah.
"Hidup bersama pandemi perlu beberapa penyesuaian. Kita beradaptasi dengan situasi yang berubah ini. Ada hal yang baru yaitu virus yang bergentayangan di sekitar kita. Dengan berbagai macam efeknya," ujar dia, Jumat (10/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurutnya, bentuk adaptasi di sisi pemerintah, yakni dengan menyiapkan dan memperkuat mekanisme berkaitan dengan penanganan bencana serta penyakit. Juga perlu menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan jika Covid-19 tidak bisa 100 persen hilang dari muka bumi.
"Menyiapkan protokol-protokol misalnya jika ini (pandemi) terjadi terus, seperti apa," kata dia.
Salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan pemerintah yakni dari sisi politik anggaran. Kesehatan akan menjadi pos belanja yang harus benar-benar diperhatikan.
"Harus melakukan mulai dari politik budgeting. Jadi alokasi kesehatan semakin penting. Harus ada alokasi untuk bantuan sosial, harus dipertimbangkan ke depan. Bagaimana fasilitas kesehatan perlu kekuatan yang tangguh untuk menghadapi hal-hal seperti ini. Karena hal seperti ini belum tentu yang terakhir. Ada kemungkinan terjadi lagi," ungkapnya.
Dari sisi masyarakat, adaptasi atau perubahan yang cukup signifikan akan terjadi pada pola hidup. Ke depan, masyarakat tentu akan mulai memberi perhatian lebih pada cara hidup yang lebih sehat.
"Memiliki tradisi hidup yang lebih baik. Cuci tangan itu kan sesuatu yang sederhana tapi penting. Pakai masker jadi tradisi," tandas dia.
Baca juga:
Heningkan Cipta Indonesia Bentuk Penghormatan Terhadap Perjuangan Melawan Pandemi
Sosiolog: Ada Kaitan Kuat Antara Ekologi dengan Kesehatan saat Pandemi
Puan Maharani Dukung Ivermectin: Kita Butuh Terapi Covid-19 yang Murah
Jika Ingin Dijadikan RS Darurat Covid, DPR Tunggu Prasyarat dari Kemenkes
Acara Pernikahan dan Pemakaman, 361 Warga Pedalaman di Kaltara Positif Covid
Pentingnya Mewaspadai Gejala Usai Masa Isolasi Covid-19