Strategi Pemkot Surabaya Atasi Banjir dalam Dua Jam
Apalagi, kata dia, di kawasan tersebut kondisi tanahnya juga lebih rendah karena itu dibutuhkan box culvert di kedua sisi jalan dengan ukuran besar agar mampu menampung debit air ketika hujan deras turun.
Pemerintah Kota Surabaya mempunyai strategi dalam mengatasi banjir agar cepat surut dalam dua jam seperti yang terjadi saat hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada Rabu (15/1) sore.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi banjir, salah satunya yakni memastikan 204 pompa yang berada di 59 titik rumah pompa dalam kondisi baik.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
"Kalau terkait sarana prasarana di Surabaya, Insya Allah semua kondisinya siap. Apalagi sama ibu wali kota, pompanya juga sudah diganti yang besar-besar (kapasitas), sehingga air cepat surut," kata Erna saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Surabaya, Kamis (16/1).
Selain itu, kata Erna, rumah pompa tersebut juga dibackup dengan genset. Hal ini untuk mengantisipasi ketika terjadi listrik padam, rumah pompa itu masih dapat bekerja. Setidaknya, ada 111 genset yang telah disiapkan pemkot untuk mendukung kinerja di rumah-rumah pompa tersebut.
"Sebagus apapun pompa kita, kalau listriknya mati misal dalam 10 menit saja, maka air pasti sudah langsung naik (meluap). Nah, itu sudah diantisipasi juga oleh ibu wali kota dengan pengadaan genset," ujarnya.
Namun begitu, Erna menyebut walaupun kondisi rumah pompa sudah maksimal, terkadang ada beberapa penyebab, seperti dedaunan yang membuat saluran tersumbat sehingga air tidak bisa masuk ke dalam saluran kemudian meluap ke jalan.
"Kadang ketika hujan disertai angin, ada dedaunan atau apa-apa itu menutup saluran sehingga air tidak bisa masuk ke box culvert," katanya.
Salah satunya banjir yang terjadi di kawasan Ruko Darmo Park II Mayjend Sungkono Surabaya pada Rabu (15/1). Selain saluran yang kondisinya kecil, beberapa dedaunan juga terlihat menyumbat, sehingga mengakibatkan air meluap ke jalan. Namun karena sigapnya jajaran di Pemkot Surabaya, genangan air dalam waktu sekitar dua jam langsung surut.
Menurut Erna, saluran di kawasan Ruko Darmo Park II, Mayjend Sungkono Surabaya tidak mampu menampung derasnya air hujan, karena salurannya terbilang kecil. Sebenarnya sejak 2017, pihaknya sudah berencana untuk memasang box culvert di kawasan itu, namun terkendala dengan perizinan dari pihak pengembang.
"Mulai tahun 2017 itu waktu aku bangun pedestrian, aku minta izin ke pihak pengembang untuk bongkar pagarnya agar box culvert besar bisa masuk, supaya dia tidak tergenang. Tapi mereka tidak mau. Padahal nanti kalau pekerjaan selesai, tak rekondisi (perbaiki pagarnya)," kata Erna.
Apalagi, kata dia, di kawasan tersebut kondisi tanahnya juga lebih rendah karena itu dibutuhkan box culvert di kedua sisi jalan dengan ukuran besar agar mampu menampung debit air ketika hujan deras turun. Makanya, Erna memastikan akan berkomunikasi kembali dengan pihak pengembang, supaya kawasan Ruko Darmo Park II Mayjend Sungkono bisa dipasang box culvert.
"Tempatnya dia (ruko) memang lebih rendah, dia di bawahnya jalan. Tapi kalau dibangun saluran (box culvert) yang besar, Insya Allah tidak lagi banjir," katanya.
Ia menambahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sangat peduli terhadap permasalahan banjir. Karenanya, ketika hujan deras turun, Wali Kota Risma selalu ikut terjun langsung untuk memantau kondisi Kota Surabaya.
"Karena menurut ibu wali kota, ketika warganya terkena banjir, itu akan semakin menambah miskin mereka, karena perabotan mereka bisa rusak dan sebagainya, makanya ibu wali kota juga ikut terjun," katanya.
Baca juga:
Banjir di Surabaya Akibat Proyek Pekerjaan Saluran Air Belum Tuntas
Hujan Deras, Surabaya Dilanda Banjir
BPBD DKI Anggarkan Rp4 M untuk Pengeras Suara Peringatan Dini Banjir
VIDEO: Menelusuri Kampung Bidara Cina Yang Akan Diubah Jadi Sodetan
DPRD DKI Desak Anies Percepat Program Penanganan Banjir
Pemprov Jabar Siapkan Rp1,5 miliar untuk Penanganan Pascabanjir dan Longsor di Bogor