Suami istri bisnis mi berformalin, produksi 150 kg per hari
Petugas juga menyita 3 jeriken cairan kimia formalin dengan berat satuan 50 liter dan bungkus pewarna berbahaya.
Petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Riau, didampingi Rakorwas Reskrimsus Polda Riau dan Polsek Mandau, menggerebek sebuah pabrik mi kuning di Jalan Damai, Kelurahan Duri, Kecamatan Mandau, Riau.
Dalam operasi yang dilakukan pada Kamis (12/3) sekitar pukul 22.30 WIB itu, petugas menyita 150 kilogram mi kuning siap edar yang diduga mengandung zat kimia berbahaya formalin.
Petugas juga menyita 3 jeriken cairan kimia formalin dengan berat satuan 50 liter dan bungkus pewarna metanil yellow.
Kasi Pemeriksa BPPOM Riau Veramika Ginting dikonfirmasi, Jumat (13/3) menjelaskan, pemilik pabrik mi kuning berformalin itu dimiliki Suryadi Wibisono (60) dan istrinya Hartanti (34).
Pengakuan Suryadi kepada petugas, dia sudah menjalankan usaha tersebut sekitar empat tahun lamanya. Setiap hari, pabriknya memproduksi 150 kilogram mi basah. Mi yang sudah dicampur formalin itu dijual di sekitar kota Duri hingga ke Kecamatan Kandis.
"Kita langsung melakukan pengujian sample mi kuning basah tersebut, dan didapatkan hasil bahwa mi kuning basah ini sudah bercampur cairan kimia formalin," kata Veramika.
Setelah terbukti, pasangan suami istri pemilik pabrik tersebut beserta barang bukti digiring ke Mapolsek Mandau, guna menjalani proses penyelidikan dan diambil keterangannya.
"Selama ini, keduanya mempekerjakan dua karyawan untuk memproduksi 150 kilogram mi basah setiap harinya, yakni saudara Rizal dan Paijo," sambung Veramika.
Ditambahkan Veramika, bahan-bahan pembuatan mi yang diproduksi terbuat dari tepung terigu, minyak makan, tepung kanji, soda, garam, zat pewarna metanil yellow dan zat cairan kimia formalin.
Pengakuan Ketua Rukun Warga (RW) setempat Wilman, pihaknya tak tahu sama sekali bila suami istri tersebut memproduksi mi basah berbahan formalin.
"Kami mengetahui bahwa dia (Suyadi) memproduksi mi kuning basah, tetapi tidak tahu kalau mi hasil produksinya berbahan campuran formalin," tuturnya.