Suami kawin lagi, istri bunuh diri di rel KA
Rina sempat mencoba bunuh diri di perlintasan KA itu pada Sabtu (9/11) siang. Tapi aksinya digagalkan warga.
Seorang ibu rumah tangga, Rina (45), ditemukan tewas di jalur kereta api (KA) dekat rumahnya di Jalan Agenda Ujung, Sei Putih, Medan, Minggu (10/11). Perempuan ini diduga nekat mengakhiri hidupnya karena suaminya menikah lagi.
Informasi dihimpun di lokasi kejadian, jasad Rina didapati keluarganya sudah tewas mengenaskan di jalur kereta api sekitar 100 meter dari kediamannya.
"Kami tahu kejadian itu karena anak-anaknya tiba-tiba menjerit dan menangis histeris. Kondisi korban memang mengenaskan, kaki kirinya lepas, kepala pecah, dan perutnya hancur," kata Nuri, warga sekitar.
Pihak keluarga dikabarkan tidak mau jasad Rina diautopsi. Jenazah langsung dibawa dan disemayamkan di rumah duka.
"Polisi sempat datang, tapi warga mengangkat jenazah korban ke rumah duka," ujar seorang warga lain.
Sebelumnya, Rina sempat mencoba bunuh diri di perlintasan KA itu pada Sabtu (9/11) siang. Tapi aksinya digagalkan warga.
Warga menduga Rina nekat mengakhiri hidup karena stres, karena suaminya telah menikah lagi. "Suaminya memang menikah lagi dan suka main pukul karena masalah sepele," sebut Nuri.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Siapa penemu burjo? Ide jualan burjo pertama kali datang dari seorang pria asal Kuningan, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama Salim.