Suami nganggur dan banyak utang, IRT di Banyuasin jadi bandar sabu
Tersangka MN mengaku terpaksa menjadi pengedar sabu karena terjerat banyak utang. Itu lantaran suaminya tak bekerja sehingga tidak bisa menutupi kebutuhan rumah tangga.
Berdalih banyak utang, seorang ibu rumah tangga berinisial MN (30) nekat menjadi bandar sabu. Pelaku tak berkutik saat diringkus polisi.
Tak hanya MN, polisi juga menangkap dua pelaku lain yang berstatus sebagai pembeli, yakni berinisial DW (32) dan WW (30). Mereka tertangkap tangan saat pesta sabu di rumah MN di perairan Sembilang, Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Banyuasin, Sumatera Selatan, beberapa hari lalu.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Apa bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo? Dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia, bentuk nisan makam Kyai Jatikusumo merujuk era akhir 1400-an hingga 1500-an pertengahan. Makamnya berbentuk bangun persegi dengan bahu yang tinggi hingga mendekati mustaka atau kepala nisan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Nisfu Syaban terjadi? Adapun Nisfu Sya’ban tahun ini terjadi mulai, 24 Februari 2024 malam hingga 25 Februari 2024.
Tersangka MN mengaku terpaksa menjadi pengedar sabu karena terjerat banyak utang. Itu lantaran suaminya tak bekerja sehingga tidak bisa menutupi kebutuhan rumah tangga.
"Sebenarnya itu utang suami, tapi karena menganggur, terpaksa saya jual sabu, lumayan buat bayar utang sama makan sehari-hari," ungkap tersangka MN di Mapolair Polda Sumsel, Kamis (5/10).
MN terakhir membeli sabu di GD (DPO) pada Rabu 27 September seharga Rp 1,2 juta. Dari hasil pembelian tersebut, sabu dibagi menjadi 30 paket kecil. Satu paket dijual beragam seharga Rp 100.000-200.000.
"Dapat untung Rp 300.000, tapi sabu itu baru terjual sepuluh hari," ujarnya.
Direktur Polair Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar mengungkapkan, ketiga tersangka digerebek anggota Pangkalan Sandar Sembilang sedang berpesta sabu di rumah Menir. Dari tangan WW ditemukan satu paket kecil sabu seharga Rp 80 ribu.
Saat penggeledahan di rumah MN, ditemukan barang bukti berupa 30 paket kecil sabu dikemas dalam wadah klip transparan, uang tunai Rp 50 ribu, seperempat butir pil ekstasi, lima buah korek api, dua korek api gas, dan toples bertutup kuning yang berisi dua buah pirex dan dua buah jarum suntik.
"Tersangka MN juga menyediakan alat untuk pesta sabu di rumahnya. Mayoritas pelanggannya adalah nelayan dan serang (pengemudi) speedboat," kata dia.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 114 Jo Pasal 112 jo Pasal 127 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika dan diancam minimal hukuman penjara empat tahun.
(mdk/noe)