Subsidi PLN dinikmati 230.700 masyarakat mampu di Solo Raya
Subsidi bagi pelanggan 900 VA secara bertahap akan dicabut mulai Februari lalu. Yakni yang semula tarifnya Rp 605/kwh menjadi Rp 791/kwh. Kemudian Maret April naik lagi menjadi Rp 1.034/kwh dan Mei menjadi Rp 1.352/kwh. Setelah itu, seluruh subsidi untuk 900 VA seluruhnya dicabut.
Sebanyak 230.700 dari total 584.543 pelanggan PLN yang menggunakan daya 450 volt ampere (VA) di wilayah eks Karisidenan Surakarta (Solo Raya) berasal dari kalangan masyarakat mampu. Mereka dinilai tak layak mendapat subsidi dan seharusnya menggunakan listrik nonsubsidi.
Pernyataan tersebut dikemukakan Manager PT PLN Area Surakarta Leonardus Buntoro kepada wartawan, belum lama ini. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, yang menggunakan daya 450 VA paling banyak terdapat di area Sumberlawang, Sragen sebanyak sekitar 64 ribu pelanggan.
"Untuk area PLN Sumberlawang kita melayani Kecamatan Sumberlawang, Sragen dan kawasan Waduk Kedung Ombo (WKO) di Boyolali," ujarnya, Kamis (6/4).
Menurut Buntoro, dari survei yang dilakukan, pelanggan 450 VA yang tidak layak mendapatkan subsidi diketahui taraf hidupnya cukup baik. Para pelanggan tersebut memiliki televisi, kulkas, sepeda motor, dan bahkan mobil. Penghasilan mereka juga tergolong masyarakat yang mampu.
"Layak tidaknya pelanggan mendapatkan subsidi kemungkinan masih bisa berubah. Karena kami masih melakukan pemadanan hingga September mendatang. Kami belum mengetahui skema pemberian subsidi untuk pelanggan 450 VA seperti apa. PLN hanya diberi tugas pemadanan data," katanya.
Ia menambahkan, selama ini, pelanggan 450 VA maksimal hanya bisa memakai listrik maksimal 324 kilowatt hour (KWH). Jika ada yang memakai di atas itu, PLN memiliki datanya dan mereka masuk kategori yang diperhatikan. Pelanggan 450 VA yang ditetapkan tidak layak subsidi, nantinya harus menaikkan dayanya menjadi 900 VA ke atas.
"Subsidi bagi pelanggan 900 VA secara bertahap akan dicabut mulai Februari lalu. Yakni yang semula tarifnya Rp 605/kwh menjadi Rp 791/kwh. Kemudian Maret April naik lagi menjadi Rp 1.034/kwh dan Mei menjadi Rp 1.352/kwh. Setelah itu, seluruh subsidi untuk 900 VA seluruhnya dicabut dan harganya mengacu pada harga keekonomian," terangnya.