Sudah Tiga Kali Berikan Kesempatan Minta Maaf, Moeldoko akan Polisikan ICW
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko akan melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) khususnya peneliti ICW Egi Primayogha ke polisi. Pelaporan tersebut buntut dari pernyataan ICW yang menyebut Moeldoko memburu rente bisnis dari obat Ivermectin dan ekspor beras.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko akan melaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) khususnya peneliti ICW Egi Primayogha ke polisi. Pelaporan tersebut buntut dari pernyataan ICW yang menyebut Moeldoko memburu rente bisnis dari obat Ivermectin dan ekspor beras.
Moeldoko menuturkan, bahwa dirinya telah memberikan kesempatan tiga kali kepada ICW untuk meminta maaf. Namun, tidak ada itikad baik ICW untuk meminta maaf kepada dirinya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kapan IPM Kaltim meningkat tajam? IPM Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2023 mencapai 78,20, meningkat 0,84 poin (1,09 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (77,36).
-
Bagaimana IPM Kaltim diukur? Peningkatan IPM 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
-
Apa itu Imlek? Imlek juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru Cina. Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di berbagai belahan dunia.
-
Apa itu Syawalan Morodemak? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang. Dalam acara ini, warga beserta perangkat adat setempat melarung gunungan tumpeng berisi berbagai jenis makanan.
"Dengan dasar seperti itu, saya akan melanjutkan untuk melaporkan kepada kepada kepolisian," ujar Moeldoko kepada wartawan, Selasa (31/8).
Moeldoko tidak mengungkapkan kapan laporan tersebut akan dilakukannya. Dia mengatakan, tuduhan peneliti ICW kepadanya sangat serius.
"Pemburu rente tuduhan sangat serius karena didefinisikan seseorang yang mencari keuntungan karena menggunakan kekuasaan, ini menurut saya sangat serius, untuk itu saya harus respon," tegasnya.
Menurutnya, tudingan yang dilayangkan peneliti ICW kepadanya adalah cara sembrono. Sehingga, tudingan seperti itu akan merusak jika dibiarkan.
"Karena ini adalah character assassination, pembunuh karakter seseorang yang kebenarannya belum jelas, apalagi dengan kedekatan-kedekatan cocoklogi, dicocok-cocokan, ini apa-apaan begini?" ujarnya.
Moeldoko menambahkan, jika pihak ICW meminta maaf maka persoalan tidak akan runyam. Jika tidak, ia tetap melaporkan ke penegak hukum.
"Anda minta maaf, klarifikasi, cabut pernyataan, selesai, tapi kalau tidak dilaksanakan, saya lapor polisi. Ini sikap saya kita harus ksatria menjadi orang, akan dihormati orang lain," tandasnya.
Baca juga:
Jawab Somasi Ketiga Moeldoko, Koalisi Tegaskan Rilis ICW Bukan Penelitian Sembarangan
Moeldoko Layangkan Somasi Ketiga untuk ICW, Beri Kesempatan Terakhir Minta Maaf
Moeldoko Kirim Somasi Ketiga ke ICW Terkait Tudingan atas Obat Ivermectin
Pernyataan ICW Soal Bisnis Ivermectin Dinilai Sesuai UU Kebebasan Berpendapat
Tanggapi Somasi Soal Ivermectin, ICW Sebut Pendapat Kuasa Hukum Moeldoko Keliru
BPOM AS Larang Penggunaan Ivermectin untuk Obat Covid, "Kalian Bukan Kuda, Hentikan"