Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya Tak Tersalurkan
"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.
Pelaku mutilasi Pasar Besar Kota Malang, Sugeng Santoso (59) terbukti membunuh korbannya terlebih dahulu sebelum memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian. Bukti dan fakta terbaru menyatakan, pelaku terlebih dahulu dibunuh dengan cara digorok, sebelum dimutilasi.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, fakta dan bukti tersebut berbeda dengan pengakuan sebelumnya, yang menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum dimutilasi menjadi 6 bagian.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Anang Hermansyah dan Krisdayanti akan bertarung di Pemilu? Krisdayanti diketahui akan kembali bertarung untuk merebut kursi parlemen dalam Pemilu 2024 melalui Dapil Jawa Timur V. Sementara itu, Anang Hermansyah akan berjuang untuk mendapatkan suara di Dapil V Kabupaten Bogor.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Setelah pemeriksaan mendalam ditemukan bukti dan fakta yang mengarah bahwa kasus ini diawali dengan pembunuhan, baru dilakukan mutilasi," tegas Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).
Kata Asfuri, awalnya pelaku dan korban bertemu pada 7 Mei di sekitar Klenteng En Ang Kion, Jalan RE Martadinata. Saat bertemu pelaku dimintai uang oleh calon korban.
"Namun karena pelaku tidak mempunyai uang diberilah makanan," jelas Asfuri.
Saat itu pelaku pun memiliki hasrat melakukan hubungan badan dengan korban. Sehingga korban diajak ke Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku biasanya tinggal.
Namun sampai di lokasi, saat pelaku mengajak berhubungan intim, korban mengaku dalam kondisi sakit. Pelaku tidak percaya.
Korban pun sempat ditinggalkan di lokasi sendirian dalam kondisi pingsan. Namun saat pelaku kembali pada malam hari, korban masih dalam kondisi hidup.
Saat itulah pelaku membunuh korban dengan cara mengorok lehernya. Baju korban sempat terkena darah yang memuncrat dari tubuh borban.
"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.
Darah segar juga ditemukan di depan tangga, sehingga memberi kesimpulan bahwa korban memang dibunuh. Jika sudah menjadi mayat, tentu tidak banyak darah ditemukan di lokasi.
Baca juga:
Fakta Kekejaman Sugeng Santoso, Pemutilasi Pakai Gunting di Malang
Jejak Pelaku Mutilasi di Malang, Pernah Potong Lidah Pacar & Bakar Rumah Tetangga
Sugeng Santoso Memutilasi Korban di Malang Gunakan Gunting
Wajah Rusak, Wanita Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Mayat di Pasar Besar Malang akan Jalani Tes Kejiwaan