Sultan HB X Soal Meja Bersejarah di Keraton Yogyakarta Rusak: Kita Perbaiki
"(Kerusakannya) Kecil, Enggak apa-apa," kata Sultan HB X.
Sebuah meja peninggalan Sultan HB VIII yang dipajang di Museum Keraton Yogyakarta rusak karena ulah wisatawan, Senin (16/12). Meja tersebut disenggol oleh seorang wisatawan yang sedang berswafoto.
Menanggapi rusaknya salah satu barang koleksi milik Keraton Yogyakarta, Raja Keraton Yogyakarta, Sultan HB X pun angkat bicara. Sultan HB X menyebut jika kerusakan meja dalam skala kecil dan sudah dalam proses perbaikan.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
"(Kerusakannya) Kecil, Enggak apa-apa. Kita perbaiki saja. Baru proses perbaikan itu," ujar Sultan HB X di Kantor Gubernur DIY, Selasa (17/12).
Sementara itu, permaisuri Sultan HB X, GKR Hemas menilai rusaknya meja peninggalan Sultan HB VIII karena perilaku wisatawan yang terlalu antusias. GKR Hemas pun menyebut jika kerusakan yang ditimbulkan karena ulah wisatawan itu akan diperbaiki.
"Berarti kalau sampai dia merusak meja ki antusias banget sakjane. Sesuk dandani wae (Besok kerusakan meja diperbaiki saja)," ucap GKR Hemas.
GKR Hemas menerangkan sebenarnya di Museum Keraton Yogyakarta sudah ada larangan bagi wisatawan untuk tak naik ke mimbar tempat memajang koleksi maupun menyentuh barang koleksi. Hanya saja larangan ini kerap tak diindahkan oleh wisatawan.
"Sekarang di Indonesia itu wes (sudah) dilarang ya isih (masih) tetap melompat meja, melompat pagar. Lha piye (bagaimana)? Jadi kalau aturan itu (melarang wisatawan menyentuh barang koleksi museum) harus diterapkan, sebetulnya enggak masalah sih," urai anggota DPD RI ini.
(mdk/ray)