Sultan HB X Tak Masalah Perantau Mudik ke DIY
Sultan HB X menerangkan, bisa saja para pemudik yang kembali ke daerah ini karena mengalami kesulitan ekonomi di perantauan. Bisa pula pemudik itu tak ada pekerjaan dan beban hidup tinggi.
Di tengah maraknya persebaran Virus Corona, marak masyarakat dari Jakarta dan sekitarnya mudik ke daerah asal. Salah satu daerah tujuan dari para pemudik adalah DI Yogyakarta. Tercatat sejak lima hari terakhir, sekitar 70.000 perantau pulang ke DIY.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan Dishub DIY melakukan pemantauan di terminal, bandara dan stasiun.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Bagaimana Sultan HB X menanggapi pernyataan Ade Armando tentang dinasti politik di Yogyakarta? Sultan HB X juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Raja Juli tak membahas tentang permasalahan Ade Armando. politikus PSI yang viral karena mempersoalkan dinasti politik di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Gak membicarakan itu (soal Ade Armando). Saya enggak tahu kalau itu Sekjen (PSI). Baru ketemu juga," tutup Sultan HB X.
"Sampai hari ini data yang terkumpul di Dishub 70.875 orang. 70 ribu lebih dalam waktu rentang 5 hari baik itu melalui moda kereta api, bus, pesawat," ujar Biwara, Senin (30/3) di Kantor BPBD DIY.
Terkait banyaknya perantau yang datang ke DIY, Biwara menyebut Pemda DIY memberdayakan pemerintah desa untuk melakukan pendataan. Pendataan ini dinilai penting sebagai pijakan data bagi Pemda DIY.
Biwara menjabarkan bahwa Pemda DIY membentuk posko-posko gabungan di pintu masuk ke DIY. Posko gabungan ini dijaga oleh TNI, Polri, Dishub dan Dinkes DIY.
"Dilakukan thermogun, pendataan, dan penyemprotan terhadap kendaraan yang masuk terminal. Kita upayakan meminta pemerintah pusat ada ketentuan bus-bus harus masuk terminal dan menurunkan penumpang di terminal," urai Birawa.
Menanggapi maraknya masyarakat perantau yang mudik, Gubernur DIY Sri Sultan HB X angkat bicara. Sultan HB X mengaku tak mempermasalahkan terkait maraknya pemudik yang kembali ke DIY.
"Saya tidak mempersoalkan mudiknya. Yang saya persoalkan ki (ini) pemudik itu wong mau ketemu saudaranya mau ketemu ke tempatnya kok nggak boleh? Biarin aja. Yang penting dia bisa kontrol dan bisa mendisiplinkan diri untuk tidak menular kalau dia positif (Corona)," katanya di Kantor Gubernur DIY, Senin (30/3).
Sultan HB X menerangkan, bisa saja para pemudik yang kembali ke daerah ini karena mengalami kesulitan ekonomi di perantauan. Bisa pula pemudik itu tak ada pekerjaan dan beban hidup tinggi.
"Saya tidak mempersoalkan pendatang atau tidak. Dia motivasinya jadi pendatang apa? Belum tentu mau mudik kan belum tentu mau ketemu keluarga. Mungkin karena dia pedagang di Jakarta zona merah tidak laku dagangannya daripada begitu terus pulang. Mungkin di Jakarta di-PHK, ya lebih baik (pulang) daripada beban hidupnya Jakarta mahal mulih wae. Mosok mulih ora oleh (masak pulang tidak boleh)," tegasnya.
Dia mengakui temuan kasus positif Corona di DIY adalah karena imported case atau kasus import. Sultan menjelaskan, jika imported case ini bermula saat orang Yogyakarta keluar daerah dan pulang membawa virus.
"Sebelum 10 hari dari sekarang 300-400 saja ODP. Tapi sampai sepuluh hari terakhir ini jadi 1.870 (ODP) mayoritas itu pendatang," tutupnya.
Baca juga:
DPR dan Pemerintah Sepakat Tunda Pilkada Serentak 2020
10 Kasus Positif Corona Kembali Terdeteksi di Kota Bogor
16 Pasien Positif Corona di Jawa Timur Dinyatakan Sembuh
Pasien Positif Covid-19 di Sumut Bertambah Menjadi 20 Orang
Wagub Sumut dalam Kondisi Baik Setelah Ajudan Positif Covid-19