Tahun Ini Banyuwangi Festival Tetap Berlanjut dengan Konsep Virtual
Pemkab Banyuwangi juga akan menguatkan sektor pariwisata berbasis desa, karena selama pandemi minat wisatawan lebih senang dengan destinasi wisata alam.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyiapkan strategi baru untuk penguatan sektor pariwisata di tengah tantangan pandemi Corona (Covid-19). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, memasuki tahun 2021, Pemkab Banyuwangi berencana masih melanjutkan rangkaian Banyuwangi Festival yang sebelumnya rutin digelar tiap tahun.
"Tentu tahun 2021 ini festival akan tetap kita selenggarakan, ini sedang kita godok bagaimana, wisata berbasis promosi ini kita lakukan," kata Bramuda, Kamis (28/1).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Hanya saja, kata Bramuda, karena pandemi masih belum tuntas, rangkaian Banyuwangi Festival akan berlangsung dengan cara virtual agar tetap bisa menjalankan protokol kesehatan. "Ini beberapa sedang kita desain, festival dengan virtual, dipadukan dengan beberapa konsep wisata yang ada di Banyuwangi," ujarnya.
Strategi lainnya, kata Bramuda, Pemkab Banyuwangi akan menguatkan sektor pariwisata berbasis desa, karena selama pandemi minat wisatawan lebih senang dengan destinasi wisata alam. "Wisatawan tidak ingin menggerombol, maupun di tempat-tempat tertutup, akan tetapi lebih suka di alam terbuka, seperti wisata alam. Untuk itu Pemkab Banyuwangi menggerakkan wisata berbasis desa. Desa yang alami, natural, seperti makan di tengah sawah menjadi cara baru yang kita jual untuk memutar ekonomi pedesaan," ujarnya.
Banyuwangi Festival Tetap Berlanjut dengan Konsep Virtual ©2021 Merdeka.com
Salah satu pengembangan pariwisata berbasis desa, yakni di Argo Wisata Taman Suruh (AWT). Tahun ini, AWT direncanakan akan berubah nama dengan branding wisata pedesaan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga bakal membantu mengelola wisata alam AWT.
"Ini sudah dibahas bersama bupati dan Kementerian PUPR Insya-Allah tahun 2021 sudah beres, dan selesai untuk pembangunan di AWT," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong pembangunan Jatim Park senilai Rp 150 miliar segera berlangsung dan bisa selesai di tahun 2021. Upaya tersebut untuk menguatkan sektor pariwisata ke depannya. "Sambil kita mendorong Jatim Park selesai 2021, sehingga dari sisi perencanaan wisata kita sudah siap," katanya.
(mdk/hhw)