Tak ada calhaj yang ditinggal terbang Lion Air di Tarakan
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pramuraharjo mengatakan, calon haji seharusnya berangkat siang hari sekira pukul 11.45 WITA tadi. Namun karena mengalami delay, terpaksa mereka berangkat sekitar pukul 14.15 WITA.
Otoritas Bandara Juwata Tarakan Kalimantan Utara memastikan, tidak ada calon haji (Calhaj) yang menjadi korban insiden ditinggalnya 120 orang penumpang Lion Air JT 673 pagi. Namun demikian, penerbangan kembali korban mengalami keterlambatan.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pramuraharjo mengatakan, calon haji seharusnya berangkat siang hari sekira pukul 11.45 WITA tadi. Namun karena mengalami delay, terpaksa mereka berangkat sekitar pukul 14.15 WITA.
"Dari 120 itu, tidak ada dari penumpang calon haji," katanya kepada merdeka.com, Jumat (11/8).
Hemi memastikan, kejadian ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas penerbangan dan kedatangan lain. Walaupun sebelumnya, para calon penumpang Lion Air ini sempat emosi karena ditinggal terbang.
"Keberangkatan haji tidak terganggu, secara umum kondusif," ujar Hemi.
Untuk diketahui, Seratusan penumpang maskapai Lion Air JT 673 di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, sempat emosi usai ditinggal pesawat yang rencananya akan mengangkut mereka pagi tadi. Situasi sore ini dilaporkan kondusif, dan rencananya mereka akan diangkut menggunakan pesawat Lion Air lainnya, yang dijadwalkan tiba pukul 17.25 Wita sore ini.
Keterangan dihimpun, pesawat Lion Air J763 rute Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang itu, terbang sekira pukul 06.05 Wita pagi tadi dari Tarakan, mengangkut tidak kurang 80 penumpang, meski sebagian besar penumpang lain masih check in manual di konter Lion.