Tak adil, DKI bebaskan mobil tapi larang motor lintasi Jl Sudirman
Pemprov DKI harus terbuka. Alasan dari kebijakan itu mesti diungkap ke publik, tidak ada yang boleh ditutup-tutupi.
Rencana larangan kendaraan roda dua melintas di daerah Provinsi DKI Jakarta kembali menuai polemik. Kali ini, rencananya Pemprov DKI bakal melarang pemotor lewat Jalan Sudirman.
Sejumlah pihak menolak kebijakan tersebut. Salah satunya, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan yang menganggap kebijakan itu tidak adil dan bersifat diskriminatif terhadap pengendara motor.
"Pemerintah daerah harus adil, jangan diskriminatif dong," kata Tigor saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (28/4).
Menurutnya, Pemprov DKI harus terbuka. Alasan dari kebijakan itu mesti diungkap ke publik, tidak ada yang boleh ditutup-tutupi.
"Saya pikir gini dalam rangka apa lewat Jalan Sudirman dilarang. Itu harus di buka sama Pemprov, apa alasan larangan pakai motor," ujar dia.
"Alasannya harus jelas dan harus dibuka ke publik," timpalnya.
Tigor mengaku belum paham betul alasan utama Pemprov membuat kebijakan pemotor dilarang melintas Jalan Sudirman. Kalau pun, kata dia, kebijakan itu dipaksa untuk disahkan, wajib hukumnya pihak Pemprov memberi alternatif dari kebijakan tersebut.
"Kalau mereka di larang apa alternatifnya," ungkap bos angkutan umum Metromini itu.
Oleh karena itu, Tigor menegaskan Pemprov DKI sebaiknya mengkaji kembali kebijakan tersebut. Dia menilai larangan pemotor melintas Jalan Sudirman bukan jawaban dari persoalan kemacetan Jakarta.
Dia juga meminta Pemprov DKI tidak tebang pilih. Tigor berharap larangan melintas Jalan Sudirman juga berlaku bagi kendaraan mobil pribadi.
"Saya enggak tau percis itu alasan dilarang, kalau itu dianggap penyebab kemacetan jangan sepeda motor aja dilarang mobil pribadi sekalian," tandas Tigor.
Baca juga:
Pemprov DKI juga kaji dampak lalu lintas dari proyek LRT
Para pengendara ini ogah ditilang dan aniaya polisi
Di kepung banjir, kawasan Gunung Sahari macet parah
Cerita Daffa 'sentil' wali kota dan bikin malu Dishub Semarang
Para pemberani adang pemotor arogan di jalan
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Di mana mobil Syahrul Yasin Limpo ditemukan? Menurutnya, lokasi mobil tersebut saat ditemukan berada di lahan kosong di lingkungan Perumahan Bumi Permata Hijau,Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kenapa mobil Syahrul Yasin Limpo diduga disembunyikan? Didapatkan informasi mobil tersebut diduga sengaja disembunyikan oleh orang terdekat tersangka SYL untuk menghindari pencarian dari tim penyidik,” jelas dia.
-
Siapa yang mengganti motor trail saat mengawal Jokowi di Lampung? Menariknya, Paspampres bermotor yang biasa mengawal Jokowi dengan motor gede sampai ganti motor trail. Nampak empat anggota Paspampres pengawal Jokowi yang biasa berboncengan sepeda gede, mengendarai motor trail berpelat TNI.
-
Kenapa driver ojol tersebut mengendarai motornya dengan pelan? Isi Pesan di Helm "Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak.." isi pesan yang ditulis tangan itu.