Tak Asal Dipasang, Ini Kriteria Penderita Penyakit Jantung yang Perlu Ring
Ada kriteria tertentu pada seseorang penderita penyakit jantung koroner yang memerlukan pemasangan ring
-
Apa saja tanda serangan jantung ringan yang sering terlewatkan? Dilansir dari the Healthy, berikut adalah lima tanda serangan jantung ringan yang seringkali terlewatkan, seperti yang diungkapkan oleh para dokter ahli.
-
Bagaimana cara mengatasi serangan jantung ringan? Jika khawatir bahwa Anda mungkin telah mengalami serangan jantung ringan, penting untuk mencari perawatan medis segera. Tes medis seperti pemeriksaan darah, elektrokardiogram (EKG), atau pencitraan lanjutan seperti echocardiogram atau MRI jantung dapat membantu menegakkan diagnosis.
-
Mengapa serangan jantung ringan sering terlewatkan? Terjadinya serangan jantung ringan pada tubuh kita kerap terlewatkan karena gejalanya yang tidak tampak parah.
-
Apa saja tanda-tanda peringatan serangan jantung? Tanda-tanda peringatan serangan jantung sangat penting mencegah serangan jantung saat berolahraga.
-
Apa yang dapat memicu gangguan irama jantung? Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
-
Bagaimana serangan jantung terjadi? Mengacu pada Healthline, Infark Miokard, sering dikenal sebagai serangan jantung, adalah terhentinya aliran darah ke suatu bagian jantung secara tiba-tiba. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah secara normal, namun ketidakseimbangan pasokan dan permintaan juga dapat menyebabkannya. Gagal jantung, juga dikenal sebagai gagal jantung kongestif, adalah kelainan medis yang menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara memadai. Hal ini mungkin disebabkan oleh jantung yang tidak terisi cukup darah atau jantung terlalu lemah untuk memompa dengan baik. Terlepas dari namanya, ini tidak mengacu pada jantung yang berhenti berdetak.
Tak Asal Dipasang, Ini Kriteria Penderita Penyakit Jantung yang Perlu Ring
Penyakit jantung salah satu penyakit yang memastikan. Oleh karena itu perlu penanganan khusus bagi penderitanya, salah satunya pemasangan ring jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA menyatakan ada kriteria tertentu pada seseorang penderita penyakit jantung koroner yang memerlukan pemasangan ring (stent) jantung.
"Tidak setiap penyakit jantung koroner perlu pemasangan stent. Pada penderita yang stabil mungkin hanya diberi obat-obatan," kata Yahya dalam diskusi media di Jakarta, Rabu (19/6).
Yahya menjelaskan penyakit jantung koroner (PJK) terjadi akibat adanya karena adanya plak Atherosclerotic (Aterosklerosis) yang menumpuk dan tumbuh secara bertahap di dalam dinding arteri sehingga menyebabkan adanya penyempitan pembuluh darah.
Pada kondisi tertentu, plak dapat pecah dan memicu pembentukan gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sepenuhnya.
Menurut dia, hal ini dapat mengganggu aliran darah normal dan meningkatkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, atau gangguan sirkulasi lainnya.
Penanganan penyumbatan pembuluh darah dapat melibatkan berbagai metode, tergantung pada tingkat keparahan sumbatan dan letak lokasi sumbatan.
Ia mengatakan, pemasangan stent atau ring jantung masih menjadi solusi efektif untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah.
Namun demikian, tindakan intervensi penyakit jantung koroner melalui perkutan/kateterisasi elektif dengan pemasangan ring hanya dilakukan jika terapi pengobatan dinyatakan tidak membantu.
"Selain terapi pengobatan, untuk menangani penyakit jantung stabil atau kronis juga dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat," ujarnya.
Yahya menyampaikan gejala dan tanda serangan jantung koroner biasanya nyeri dada seperti ditusuk, terbakar, ditekan, diperas, sesak nafas, nafas berat yang menjalar ke perut, lengan, leher, rahang, dan lainnya, yang timbul saat beristirahat atau saat beraktivitas.
Adapun tingkat gejala serangan jantung bervariasi antara satu pasien dengan pasien lainnya.
Ia menambahkan, Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) umumnya dialami oleh pria berumur di atas 45 tahun dan wanita berumur di atas 55 tahun, memiliki riwayat penyakit jantung (family history), perokok, mengkonsumsi alkohol, serta memiliki penyakit penyerta berupa diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, stroke, gangguan ginjal, kolesterol, gangguan inflamasi, dan pengobatan kanker payudara melalui radiasi yang dapat mempengaruhi pembuluh darah jantung koroner.
Oleh karena itu, apabila terjadi serangan jantung koroner maka diimbau untuk segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan prosedur kateterisasi sesegera mungkin.
"Penting untuk melakukan medical checkup (MCU) secara rutin, konsultasi jantung dengan dokter spesialis untuk mendapatkan prosedur diagnostik lebih lanjut, melakukan gaya hidup sehat, serta pengobatan untuk mencegah progresivitas aterosklerosis," katanya. Dilansir dari Antara.