Turunkan kemiskinan, Kemensos terus hadirkan berbagai program
Menteri Sosial Idrus Marham mengungkapkan bahwa beberapa program Kementerian Sosial (Kemensos) menunjukkan capaian positif dalam penyaluran dan penyerapan. Di antaranya, Bantuan pangan non tunai (BPNT), beras sejahtera (rastra), Program Keluarga Harapan, kelompok usaha bersama (KUBE), usaha ekonomi produktif (UEP).
Menteri Sosial Idrus Marham mengungkapkan bahwa beberapa program Kementerian Sosial (Kemensos) menunjukkan capaian positif dalam penyaluran dan penyerapan. Di antaranya, Bantuan pangan non tunai (BPNT), beras sejahtera (rastra), Program Keluarga Harapan, kelompok usaha bersama (KUBE), usaha ekonomi produktif (UEP).
Bansos ini juga disinergikan dengan kementerian lain, seperti program indonesia pintar, program indonesia sehat, subsidi pupuk, dan subsidi listrik.
-
Siapa yang hadir dalam sosialisasi Kemendag? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Bagaimana Kemendag melakukan sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Kapan Jenderal Soedirman berpesan agar mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia. - Jenderal Soedirman
"Meskipun angka kemiskinan sudah di level satu digit, kami akan terus bekerja keras menurunkan persentasenya," ujar Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial, Andi ZA Dulung, Jumat (20/7).
Andi mengatakan pihaknya memiliki sejumlah jurus dalam memberantas kemiskinan di Indonesia, dimulai dengan perbaikan data kemiskinan. Terlihat dari tahun 2016 lalu, Kemensos gencar mendata penduduk miskin di seluruh Indonesia. Dalam hal ini Kemensos bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik provinsi dan kota.
"Dengan begitu, bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran sehingga mempercepat turunnya kemiskinan," ucap Andi.
Selain itu, saat ini sebanyak 15,5 juta keluarga miskin tercatat telah menerima bantuan sosial. Data menunjukkan, penyaluran beras sejahtera (rastra) pada Januari 2018 mencapai 99,65 persen dari alokasi pemerintah, kemudian Februari sebesar 99,66 persen, dan Maret sebesar 99,62 persen.
Tak berhenti di rastra, Program Keluarga Harapan (PKH) juga terus bergulir. Terkini, sebanyak 10 juta keluarga sudah menjadi peserta program itu.
"Mulai 2017 peserta PKH juga mendapatkan rastra. Faktor ini kian mempercepat turunnya angka kemiskinan. Puncaknya terlihat pada September 2017, angka kemiskinan turun hingga 0,5 persen," tutur Andi.
Tak hanya ingin memberi bantuan, Kemensos juga mengadakan pemberdayaan bagi para penerima bansos. Salah satunya melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang memberdayakan masyarakat agar mampu mendapatkan penghasilan secara mandiri yang disesuaikan dengan karakteristik setempat.
"Kami aktif pula memberdayakan para penerima bantuan sosial. Kuncinya adalah mengubah pola pikir menjadi lebih maju," sambung Andi.
Dengan adanya berbagai program tersebut, Andi berharap angka kemiskinan di Tanah Air akan menurun dan masyarakat dapat memiliki penghasilan secara berkelanjutan.
"Harapannya tentu mereka (masyarakat miskin) tak melulu bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi bisa mendapat penghasilan secara berkelanjutan," harap Andi.
(mdk/hhw)