Tak Diberi Uang, Pemuda di Serdang Bedagai Pukuli Ayah dan Bacok Paman
Akibat penganiayaan itu, ayahnya, Ahmad Murzi (50), terluka di wajah dan bibir. Sementara pamannya, Syahrial, mengalami luka bacok di bagian kaki kanan.
Seorang pemuda di Serdang Bedagai, Sumut, gelap mata hanya karena tidak diberi uang. Dia memukuli ayahnya dan membacok pamannya yang coba melerai.
Pemuda yang menganiaya ayah dan pamannya bernama Ahmad Fadli alias Fadli (19).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
"Penganiayaan itu dilakukan di rumah mereka di Dusun III, Desa Senah, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sedang Bedagai, Senin (21/9) sekitar pukul 17.30 WIB," kata Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robinson Simatupang kepada wartawan, Rabu (23/9).
Akibat penganiayaan itu, ayahnya, Ahmad Murzi (50), terluka di wajah dan bibir. Sementara pamannya, Syahrial, mengalami luka bacok di bagian kaki kanan.
Robinson menjelaskan, peristiwa itu diawali pertengkaran antara Fadli dengan ayahnya. Pemuda itu marah-marah karena tidak diberi uang.
"Pelaku tiba-tiba langsung memukuli membabi-buta beberapa kali sehingga mengenai bibir dan mengalami luka serta mengeluarkan darah," ungkapnya.
Murzi yang ketakutan akhirnya kabur ke rumah adiknya, Syahrial, yang juga di desa yang sama. Di sana dia menceritakan perbuatan putranya.
Syahrial kemudian menemani abangya pulang. Namun, setibanya di depan pintu, Fadli langsung memukul wajah ayahnya.
Sahrizal coba melerai. Namun, Fadli mengambil parang dari belakang rumah. Dia membacok kaki kanan pamannya.
Kedua korban kemudian mundur, sedangkan Fadli mengunci semua pintu rumah. Dia menghunus sebilah parang sambil mengancam siapa saja yang nekat masuk ke rumah.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Kepala Desa Sena dan diteruskan ke Polsek Perbaungan. Sekitar pukul 00.30 WIB, Fadli diamankan.
"Kita juga mengamankan barang bukti sebilah parang dengan gagang berwarna hitam," tutup Robinson.
(mdk/lia)