Tak Hanya Datang Absen, Satpol PP Diminta Bantu Pemilu, Cegah Radikalisme dan Korupsi
Mendagri Tjahjo Kumolo meminta Satpol PP bantu sosialisasi hak pilih masyarakat dalam Pemilu, netral dalam pemilu. Tjahjo juga berpesan agar Satpol PP lebih cermat terhadap kondisi lingkungan dari ancaman radikalisme dan korupsi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) seluruh Indonesia. Tjahjo berpesan agar para petugas Satpol PP lebih aktif. dalam berbagai hal.
"Tugas satpol PP tidak hanya datang absen," ujarTjahjo Kumolo di Hotel Media Tower Jakarta Pusat, Rabu (5/12).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Tjahjo menyampaikan beberapa pesan. Pertama, Satpol PP diminta ikut menyukseskan pemilu 2019 dengan cara melakukan sosialisasi hak pilih kepada masyarakat.
"Konsolidasi pemilu tadi ya, meningkatkan partisipasi masyarakat. Sosialisasikan pentingnya menggunakan hak pilih, pentingnya merekam KTP. Masih ada KTP ganda, mbok ya KTP (ada) dua, (ada) tiga ya lapor lah. Pastikan dia tinggal dimana," katanya.
Tjahjo juga mengingatkan agar Satpol PP bersikap netral dalam Pemilu 2019. Satpol PP tidak boleh ikut mengkampanyekan salah satu pasangan calon.
"Anda harus netral. Mengajak milih A enggak boleh. Siapapun Presidennya, Gubernurnya, kita tegak lurus. Satpol PP pegang PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum) dengan baik," ucapnya.
Selain Pemilu, mantan Sekjen PDIP itu menyinggung soal radikalisme dan terorisme. Tjahjo mengatakan Satpol PP harus mencermati ancaman radikalisme dan terorisme di lingkungan tempat berkerja.
"Sebagai anggota Satpol PP mencermati lingkungan Anda, di mana Anda bertugas, karena gerakan-gerakan yang berkaitan dengan radikalisme terorisme itu bisa muncul setiap saat. Dan ini bukan tanggung jawabnya TNI, kepolisian, BIN, tapi juga tanggung jawab kita bersama radikalisme terorisme," jelasnya.
Terakhir, Tjahjo berbicara soal daerah rawan korupsi. Dia meminta Kasatpol PP mengingatkan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di daerah agar menjauhi korupsi.
"Kasatpol sebagai pengguna anggaran hati-hati pada area rawan korupsi. Ingatkan pejabat SKPD. Terus tolong saling diingatkan di antara kita," ucap dia.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: : Liputan6.com
Baca juga:
Mendagri Tegaskan Pemerintah Tak Intervensi Muktamar Pemuda Muhammadiyah
Mendagri Berharap Semua Pihak Bersinergi Hadapi Pemilu 2019
Ridwan Kamil Belum Kirim Surat ke Mendagri, Penggantian Bupati Indramayu Terhambat
Mendagri: Pemprov DKI Belum Ada Wagub Bukan Salah Pak Anies, Tapi Partai Pengusung
Mendagri: 5 Tahun Ada Wakil yang Tak Pernah Diberi Tugas Mewakili Gubernur
Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Akur dengan Wakilnya