Tak ingin tergesa-gesa, Jokowi minta laporan soal Blok Masela
Jokowi minta agar proyek besar ini memberikan manfaat kepada ekonomi langsung.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas di Kantor Istana Kepresidenan dengan agenda membahas Blok Masela. Presiden ingin mendapatkan laporan soal Blok Masela sebelum dirinya mengambil keputusan.
"Karena ini sebuah pengembangan proyek yang sangat besar. Sebab itu jangan tergesa-gesa, tetapi keputusannya harus benar. Karena ini menyangkut sebuah waktu yang sangat panjang," kata Jokowi di Istana, Jakarta, Selasa (29/12).
Jokowi mengingatkan, harus disadari bila kekayaan sumber daya alam seperti minyak bumi, gas bumi dan sumber daya alam lainnya pada suatu saat akan habis.
"Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini agar diberikan kalkulasi, diberikan paparan detail sehingga pada saat memutuskan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar," jelas Jokowi.
Selain itu, Jokowi minta agar proyek besar ini memberikan manfaat kepada ekonomi langsung. Kemudian juga menciptakan sebuah nilai tambah yang memberikan efek berantai bagi perekonomian nasional.
"Hari ini saya akan berbicara masalah Blok Masela. Saya kira sudah beberapa kali saya menekankan bahwa kita harus betul-betul memperhatikan amanat konstitusi kita yang menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa bumi dan air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," jelas Jokowi.
Sebelumnya diketahui, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan lebih memilih pengelolaan Blok Masela, Maluku menggunakan skema pipa gas melalui darat. Hal ini senada dengan keinginan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dalam pengembangan blok tersebut.
"Saya sudah menyampaikannya kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff yang berkeinginan pengelolaannya di darat," kata Luhut, Jakarta, Kamis (26/11).
Dia menilai, pengelolaan Blok Masela di darat akan menguntungkan Indonesia. Lantaran, sumber daya alam tak dinikmati orang asing.
Selain itu, pengelolaan melalui skema darat akan mudah dikontrol. Sedangkan, kata Luhut, apabila pengembangannya di laut bakal kesulitan untuk dikontrol sehingga bisa saja orang luar berkesempatan untuk menikmatinya.
Baca juga:
Pengembangan Blok Masela, pemerintah bisa gunakan kajian SKK Migas
Kadin minta pemerintah segera putuskan kajian Blok Masela
Kilang apung LNG di Blok Masela disebut bakal majukan ekonomi
Alumni ITB tuding konsultan asing Blok Masela tak kredibel
Alumni ITB: Proyek kilang apung LNG Masela berisiko tinggi
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.