Tak punya biaya, pedagang asongan lahirkan bayi sendirian
Bayi itu hanya bertahan hidup satu hari. Sang Ibu menunggu suaminya yang bekerja di luar kota.
Sukatmi (30), seorang penjual kopi di Pelabuhan Merak terpaksa melakukan persalinan seorang diri akibat tidak mempunyai biaya. Sang bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan hanya bertahan hidup satu hari karena tidak mendapatkan perawatan.
Peristiwa itu berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau amis di sekitar lokasi kontrakan Sukatmi di Lingkungan Sudimampir, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten.
Saat ditemukan di kontrakannya yang berada di lantai dua pada Selasa (19/2) kemarin, Sukatmi dalam keadaan lemas dan berlumuran darah. Sementara posisi bayi berada di atas sebuah bantal tepat di sebelah ibunya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Warga yang panik langsung melaporkan keadaan tersebut ke Polsek Pulomerak. Petugas pun langsung mendatangi tempat kejadian.
Sukatmi yang masih dalam keadaan lemas, langsung dibawa ke Mapolres Cilegon untuk dimintai keterangan dan jenazah bayi dibawa ke RSUD Serang untuk divisum agar mengetahui penyebab kematian.
Saat ditanya oleh wartawan di Mapolres Cilegon, Sukatmi mengaku, dia tinggal seorang diri karena suaminya bekerja di luar kota.
Dia juga menuturkan jika proses persalinan dilakukan Jumat (15/2). "Bayinya sempat hidup selama satu hari. Saya sudah telepon suami untuk segera pulang. Sempat teriak minta tolong tapi enggak ada yang mendengar," ujar Sukatmi.
Saat mengetahui bayinya meninggal, Sukatmi mengaku tidak mau meminta tolong tetangga. "Nunggu suami aja karena enggak ada biaya."
Salah satu tetangga Sukatmi, Robiah, mengatakan jika dirinya tidak mengetahui jika Sukatmi melahirkan, yang dia tahu, suami Sukatmi jarang ada di rumah. "Memang sudah beberapa hari terakhir Sukatmi tidak terlihat, saya kira dia masih jualan seperti biasa," kata Robiah.