Tak tega lihat kemiskinan Endang, warga Tangerang bangun rumah bedeng
Warga dan organisasi masa bergotong royong memberi bantuan untuk Endang (51), warga miskin di Pondok Jagung, kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Warga menyiapkan rumah bedeng sederhana untuk dijadikan tempat tinggal sementara Endang.
Warga dan organisasi masa bergotong royong memberi bantuan untuk Endang (51), warga miskin di Pondok Jagung, kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Warga menyiapkan rumah bedeng sederhana untuk dijadikan tempat tinggal sementara Endang.
Senopati, warga dari ormas BPPKB Banten, mengaku terketuk membantu sesamanya yang hidup dalam kondisi memprihatinkan.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terkenal dari Kampung Kemasan? Tak jauh dari pusat Kabupaten Gresik, ada sebuah kampung yang terkenal dihuni oleh para crazy rich sejak ratusan tahun lalu. Namanya Kampung Kemasan.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
Untuk diketahui, sejak tahun 2015 Endang tinggal di gubuk yang dibangun dari bahan-bahan bekas. Bermodal tembok pagar bangunan orang, Endang membangun balai yang ditumpuk kasur sebagai tempat untuk istirahat.
Sementara alasnya tanah, atapnya terpal dan potongan asbes. Untuk dindingnya gubuk kukuh Endang menggunakan papan yang terpotong-potong.
"Aduh kami yang hidup di jalanan saja tidak sanggup lihat orang tidur di tempat seperti itu. Bagaimana mau sehat, itu mah nyamperin penyakit," ucap Seno.
Melihat kepedihan itu, sejumlah warga dan ormas membantu membuatkan bedeng yang layak untuk tempat tinggal ayah dua anak itu.
Bedeng seukuran kurang lebih 4 x3 meter tersebut, persis bersebelahan dengan gubuk kumuhnya berdiri saat ini.
Dibangun atas swadaya masyarakat, bedeng yang diharapkan lebih layak huni ini beratap asbes, sementara tanahnya dilapisi semen.
"Dindingnya kami gunakan eternit asbes, mudah-mudahan ada bantuan pemerintah atau pihak yang berwenang, agar layak ditempati pak Endang,” kata Seno.
Kepedulian spontan masyarakat itu tumbuh setelah beberapa media masa memberitakan kondisi kemiskinan Endang. Seno mengaku baru mengetahui kalau ada warga di lingkunganya yang tinggal dalam kondisi memprihatinkan.
Dia bersama warga akhirnya patungan, untuk menyediakan bedeng seadanya, sebagai pengganti gubuk tempat tinggalnya saat ini.
"Tidak bagus, tapi mudah mudahan lebih baik. Engga kaya sarang tikus seperti ini," ucap dia ditemui di kampung Pryang, RT03/01 kelurahan Pondok Jagung, Tangerang Selatan.
Endang, yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir itu, hidup sangat memprihatinkan. Karena tinggal di gubuk yang dibuat dari berbagai barang bekas yang berdiri di atas lahan warga.
Asbes dilapis terpal menjadi atap, reruntuhan pagar dilapisi papan menjadi dinding. Di sana Endang tinggal. Sementara dua orang putrinya, Eriyanti,14 dan Desi,13 tinggal menumpang di rumah sang nenek.
Endang dibawa ke RSUD Tangsel
Tak hanya itu, Endang yang mengalami sakit di kedua kakinya juga sudah dibawa ke Rumah sakit umum Daerah kota Tangerang Selatan untuk mendapat perawatan.
Pelaksana harian Direktur Utama RSUD Tangsel, Alin menyatakan, Endang tengah menjalani pemeriksaan dan ditangani tim bedah RSUD Tangsel.
"Semalam sudah di ruang UGD sekarang sedang kami tangani. Langsung kami tangani dengan pemberian obat, pembersihan bagian luka dan diberikan infus," katanya.
Namun dia belum dapat memastikan tindakan medis yang sesuai untuk penanganan luka di kaki Endang. Kini pihaknya masih menunggu hasil konsultasi tim bedah RSUD Tangsel, untuk mengetahui tingkat keparahan luka yang dialami Endang.
"Untuk detail kita tunggu hasil konsul ke spesialis bedah. Saat ini sedang dikonsultasikan,” kata dia.
(mdk/noe)