Takut moral bangsa rusak, Kabupaten Pemalang gencar berantas narkoba
"Narkoba bisa menjerat siapa saja, termasuk para pejabat, PNS, dan anggota DPRD."
Penyebaran narkoba di Indonesia makin marak. Barang haram itu tidak hanya beredar di kawasan kota, bahkan di pelbagai pelosok atau pedesaan sudah diracuni.
Bupati Kabupaten Pemalang, Junaedi, melihat maraknya kasus narkoba sama mengkhawatirkannya dengan korupsi. Kedua hal itu bahkan merusak nilai moral bangsa. Untuk itu wilayahnya tengah gencar memerangi narkoba.
"Masalah narkoba ini haruslah menjadi agenda penting seluruh daerah di Indonesia, Termasuk Kabupaten Pemalang Jawa Tengah harus disikapi bahwa narkoba adalah sebagai musuh bangsa," kata Junaidi dalam keterangannya, Jumat (29/4).
Bila kualitas manusia rendah, apalagi didukung dengan meningkatnya kriminalitas, ekonomi kacau balau, produktivitas menurun dan korupsi, kehancuran Indonesia dirasa tinggal menghitung hari. Untuk itu, pihaknya bakal fokus memerangi narkoba untuk meningkatkan kualitas manusia.
Sebagai pemimpin daerah, dirinya merasa penting melakukan perang terhadap narkoba. Apalagi Presiden Joko Widodo menyatakan perang atas barang haram ini. Adapun hal dilakukannya sejauh ini, kerap melakukan tes urine dadakan bagi kalangan birokrasi.
"Narkoba bisa menjerat siapa saja, termasuk para pejabat, PNS, dan anggota DPRD. Untuk itu diwacanakan dilakukan Merebaknya penggunaan narkoba sampai ke kalangan birokrasi dan wakil rakyat (anggota DPRD) juga menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Pemalang," ungkapnya.
Upaya ini tentu dibantu dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam tes urine. Mereka secara mendadak melakukan tes urine terhadap anggota DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Tes urine yang digelar oleh BNN dan Pemerintah Kabupaten Pemalang ini bertujuan untuk memerangi narkoba sampai ke pelosok manapun dan tidak pandang bulu.
Bila ada terbukti pengguna narkoba, pihaknya tidak segan memberikan sanksi tegas hingga pemecatan.