Tanah retak dan amblas di lereng Gunung Ungaran, 3 rumah rusak
Tanah retak dan amblas di lereng Gunung Ungaran, 3 rumah rusak. Retakan tanah yang amblas tersebut seluas 1 kilometer lebih.
Tanah retak hingga amblas hingga sedalam dua meter terjadi di Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, diduga karena tingginya curah hujan yang mengguyur di Lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Akibat bencana itu tiga rumah rusak. Bahkan rumah milik salah satu warga terpaksa dirobohkan lantaran retakan membuat rumah menjadi miring. Selain itu kerugian dari peristiwa tersebut diperkirakan mencapai hingga Rp 100 juta.
"Tiba-tiba tanah ambles begitu saja," kata Kepala Desa Candi Garon, Margowanto di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/3).
Pusat retakan berada Dusun Delik tepatnya di Lapangan Pandan Murti. Bahkan retakan tanah yang amblas tersebut seluas 1 kilometer lebih.
Margowanto menceritakan, awal rekahan terjadi Rabu (22/2). Saat itu penurunan hanya 30 sentimeter saja dan hanya di Lapangan Pandan Murti. Namun karena intensitas hujan yang tinggi, rekahan memanjang hingga masuk ke permukiman warga dan mengakibatkan jalan utama penghubung Desa Candi Garon dan Desa Kemitir putus.
"Hujan deras turun terus dan membuat tanahnya ambles terus. Kalau hujan deres lagi, akan ambles lagi," ceritanya.
Selain menerjang permukiman, retakan juga sampai ke kebun kopi milik warga yang lokasinya tidak jauh dari Lapangan Pandan Murti.
Margowanto mengaku jika lapangan tersebut sebelumnya memang sebuah lereng. "Benar sebelumnya memang konturnya miring dan ada rumah-rumah warga. Namun dulu karena retak seperti ini akhirnya warga pada pindah dan dijadikan lapangan," tuturnya.
Kondisi serupa sebenarnya sudah terjadi 35 tahun yang lalu. Di mana dua dusun di desa tersebut yaitu Dusun Bodehan dan Dusun Delik terkena dampak retakan.
"Hingga jembatan putus dan tujuh rumah di dusun Bodehan saat itu juga ambruk," katanya.
Pembantu Teknis Pemdes Candi Garon, Nasrodin mengatakan pihaknya berencana akan membuat bronjong penahan, agar rekahan tanah tidak memanjang.