Tanggapan Polri Soal Calon Taruni Akpol Gagal Lolos Gara Gara Covid-19
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan bahwa Polri merasa kehilangan calon taruni Akademi Kepolisian (Akpol) 2020 terbaik lantaran dinyatakan positif Covid-19.
Ramai diperbincangkan di media sosial Twitter atas seorang calon taruni Akpol (Akademi Kepolisian) di Kepulauan Riau yang tak lolos seleksi. Padahal ia menjadi peringkat satu dalam seleksi tersebut, namun tereliminasi karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan bahwa Polri merasa kehilangan calon taruni Akademi Kepolisian (Akpol) 2020 terbaik lantaran dinyatakan positif Covid-19.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Walaupun calon taruni calon yang dinyatakan positif itu mendapat rangking teratas di bidang akademis. Polri, ujar Argo, tetap mendoakan dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk mencoba kembali pada pembukaan Akpol di tahun yang akan datang.
"Polri merasa kehilangan peserta terbaik seleksi untuk menjadi Polisi. Namun tidak bisa dipungkiri karena salah satu syarat utama adalah bebas Covid-19,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/8)
Sementara itu, Argo menambahkan bahwa kasus gagal calon taruna/taruni Akpol, tidak hanya terjadi Polda di Kepulauan Riau saja melainkan juga terdapat di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur.
"Juga ada yang di pulangkan karena hasil swab positif. Kalau tetap dipaksakan diberangkatkan seleksi di Pusat, dikhawathirkan akan mempengaruhi peseta yang lain untuk tertular Covid-19," ujarnya.
Hal itu karena, Argo memastikan bahwa proses seleksi penerimaan di masa pandemi Covid-19 tetap harus mengedepankan protokol kesehatan.
"Panitia seleksi sebelum pelaksanaan tes dilakukan penyumpahan, dan panitia seleksi bidang kesehatan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di setiap perwakilan daerah," kata Argo
Kemudian, sambung Argo seleksi tarun atau taruni Akpol di masa pandemi Covid-19 ini, selain dinilai kesehatan, jasmani, psikologi dan akademiknya. Seluruh peserta calon baik taruna atau taruni Akpol 2020 harus dinyatakan bebas dari paparan virus corona.
"Peserta harus bebas Covid-19 yang dinyatakan dengan hasil swab oleh gugus tugas dan RS Bhayangkara serta IDI," tutupnya.
(mdk/fik)