Tangis Paspampres Aniaya Imam Masykur Minta Ampun: Maafkan Saya, Kami Tak Niat Membunuh
Hj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Praka Riswandi ngaku kerap menyasar tukang kosmetik
Tangis Paspampres Aniaya Imam Masykur Minta Ampun: Maafkan Saya, Kami Tak Niat Membunuh
Kejahatan tiga anggota TNI yang menculik dan menyiksa pemuda asal Aceh bernama Imam Masykur (25) mulai terungkap. Salah satunya, pengakuan tersangka yang ternyata diakui sudah dilakukan beberapa kali.
Fakta itu diungkap Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Hj Uma ketika secara langsung menemui tiga tersangka Praka RM, Praka J, dan Praka HS yang ditahan di Rutan Pomdam Jaya/Jayakarta.
- Pengakuan Ibunda Imam Masykur Sempat Didatangi Keluarga Terdakwa Paspampres, Ternyata Ini Tujuannya
- Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur Tak Ajukan Bantahan Dakwaan Oditur
- Terungkap, Jasad Imam Masykur Sempat Tersangkut Eceng Gondok Kali Citarum usai Dibuang Anggota Paspampres
- Selain Paspampres, Ini Peran 3 Warga Sipil Tersangka Penculikan-Pembunuhan Imam Masykur
This is title
kata Hj Uma saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa (5/9).
merdeka.com
Dalam kesempatan itu, Hj Uma mengatakan motif ketiga tersangka tega menculik Imam karena desakan ekonomi untuk kepentingan kehidupan pribadi mereka.
"Mereka mengatakan untuk kepentingan pribadinya, tapi tidak menjabarkan untuk kepentingan pribadi seperti apa," ungkap Hj Uma.
Di sisi lain, Hj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya. Mereka semua langsung mengucapkan permintaan maaf atas aksinya berujung tewasnya Imam.
"Begitu saya masuk, dia melihat wajah saya, karena memang ikon saya di sana lebih dikenal dengan Hj Uma, 'Hajuma', dia memanggil saya. Ketika saya telepon ini, ini kan saya pake telpon, dia memanggil saya 'Hajuma' sebelum saya memperkenalkan diri, 'maafkan saya'. Mereka menangis," kata dia.
"Saya tanya, 'kenapa kau lakukan ini?'. Walaupun pengakuan mereka tidak ada rencana untuk membunuh, 'kami tidak ada rencana membunuh',"
lanjut Uma sambil tirukan percakapan dengan Praka Riswandi.
merdeka.com
Namun, saat disinggung soal aksi bengisnya ketiga tersangka yang menyiksa Imam sampai tewas.
Wakil Rakyat asal Aceh itu hanya menegaskan kepada para tersangka harus bertanggung jawab atas kejahatan mereka yang dibalas tangis penyesalan.
"Saya katakan walaupun kalian tidak ada niat membunuh, tapi akhirnya dia meninggal kan, ini hukumannya berat, bisa hukuman mati. Mereka tertunduk dan menangis, 'maafkan saya'. 'Sudah telah' saya bilang. Ya ketiganya menangis, semuanya saya periksa, dan menangis semuanya, tapi saya tidak terpengaruh,"
kata Hj Uma.
merdeka.com