Tangkal ideologi terlarang, MPR bentengi Pramuka lewat Kemah 4 Pilar
MPR menggelar Jambore atau Kemah 4 Pilar selama 4 hari untuk para anggota Pramuka.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Kemah 4 Pilar dengan peserta perwakilan anggota Pramuka se-Malang Raya. Acara yang digelar di halaman belakang Hotel Purnama Batu itu dalam rangka membentengi anak-anak muda Indonesia dari ancaman komunisme, dan ideologi terlarang lainnya.
"Bagaimana menjaga anak-anak muda tidak terpengaruh dengan idologi yang bertentangan dengan Pancasila. Komunisme itu pasti ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," kata Zainut Tauhid Sa'adi, Pimpinan Badan Sosialisasi MPR saat ditemui di Hotel Purnama Batu, Kamis (28/5).
Karena dalam ajaran idologi komunisme, lanjut Tauhid, tidak mengenal adanya Tuhan atau atheis. Sementara sila pertama Pacasila tegas, menyatakan Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Jadi ini acara ini penting bagaimana nasionalis, patriotisme dan nilai-nalai kebangsaan juga ditanamkan," tegasnya.
Idiologi terlarang sendiri bukan hanya komunisme, tetapi juga liberalisme, sekularisme dan isme-isme yang lain, yang mengancam idiologi bangsa. Harus menjadi pertahanan diri, kader-kader muda itu membentengi diri.
Isme-isme lain, yang menjadi ancaman, kata Tauhid, banyak sekali. Bahkan belakangan muncul radikalisme agama, seperti faham-faham yang mengatakan 'kalau bukan dari kelompokku dianggap salah'.
Itu jelas pendangkalan nilai agama dan penafsiran yang kurang tepat. Diajarkan agar tidak memahami agama secara sepotong-sepotong.
"Kita meminta kepada negara untuk berlaku tegas, sesuai aturan hukumnya. Boleh screening buku tapi setelah mendapat penguatan hukum dulu. Kita harus menegakkan hukum dengan berlandaskan hukum," katanya.
-
Kapan Pramuka resmi dibentuk? Pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan di Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai hari Ikrar Gerakan Pramuka.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Pramuka'? Pada tahun 1960, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai upaya tindak lanjut, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan kepramukaan di Indonesia. Presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur jadi satu dengan nama “Pramuka”.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Kapan AMA Malang melakukan silaturahmi dengan PJ Walikota Malang? Pada tanggal 11 Januari 2024, jajaran pengurus AMA Malang melakukan silaturahmi ke kantor Walikota Malang untuk bertemu dengan Pejabat Juru Bicara (PJ) Walikota yang baru, yaitu Bapak Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
-
Kapan Hari Pramuka dirayakan? Penuh Semangat Masyarakat kini tengah menyambut Hari Pramuka yang jatuh pada tanggal 14 Agustus.
-
Di mana perampokan rumah pegawai koperasi di Malang terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
MPR menggelar Jambore atau Kemah 4 Pilar selama 4 hari untuk para anggota Pramuka. Peserta adalah anggota pramuka penegak dan pandega se-Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).
Sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman pada nulai-nilai bangsa, nilai-nilai dasar dan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sosialisasi meliputi Pancasila sebagai idiologi bangsa dan negara, Undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Nilai-nilai itu sangat penting ditanamkan terhadap jiwa dan pribadi para pramuka. Karena Pramuka sebagai kader-kader yang memiliki jiwa terus mencari, terus berkembang dan dinamis. Sehingga mereka perlu bekal dan pemahaman terhadap dasar-dasar negara yang kuat.
"Karena, idologi negara (Pancasila) merupakan jati diri bangsa. Pramuka sangat efektif menjaga idiologi bangsa, karena di dalamnya tertanam Trisatya dan Dasa Darma. Jelas dalam hymne Pramuka bahwa Trisatya dan Dasadarma demi kajayaan Indonesia," katanya.
MPR juga mengajak kelompok-kelompok lain, seperti ormas Pemuda, guru, dosen, kelompok agama dengan berbagai pola sosialisasi. Ada pola TOT dan pola program out bond yang menyisipkan nilai-nilai lihar bangsa.
Selain Tauhid, turut hadir dalam acara tersebut Hardi Soesilo dan Sirmaji (anggota Badan Sosialisasi MPR), Marbawi (Wakil Ketua Kwarnas Pramuka bidang pengembangan, perencanaan dan kerjasama, Purmadi (Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur).
Baca juga:
Pakai kaos bergambar palu arit, pemuda di Inhil diamankan
TNI ngotot terus tertibkan lambang palu arit
Pasangan baru menikah salin konstitusi komunis di malam pengantin
Ahok soal komunis: Kalau teriak-teriak ganti Pancasila, tangkap!
Polisi & TNI sita buku berbau komunis, Seskab sebut sudah overdosis