Tangkal Paham Radikal, Pimpinan Ponpes Bogor Gelar Istigasah
Selain KH Tubagus Nawawi Mahfud dan ustaz Ahmad Husaini, acara istighosah dihadiri pimpinan Ponpes Al Minhaj Al Islami KH Abdullah Nawawi dan ustaz Mardi Zubri.
Para pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar istigasah dan deklarasi bertemakan "Menangkal Radikalisme bagi Generasi Muda Santri Milenial" di Aula Pondok Pesantren Al Minhaj Al Islami di Desa Cinagara, Caringin, Kabupaten Bogor.
Sesepuh pondok dan tokoh agama KH Tubagus Nawawi Mahfud mengingatkan Islam adalah ajaran 'Rahmatan Lil Alamin', sehingga umat Islam wajib mengamalkan ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi kedamaian.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Keajaiban apa yang terjadi pada santri Pesantren Buntet tersebut? Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan."Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
-
Kapan Pondok Pesantren Canga'an didirikan? Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Di mana Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berada? Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berdiri di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
"Selain itu umat Islam wajib menghormati keyakinan umat minoritas yang ada di Indonesia," kata KH Tubagus Nawawi, seperti diberitakan Antara, Selasa (22/12).
Sedangkan, tokoh agama Ahmad Husaini menegaskan mencintai dan membela Tanah Air adalah bagian dari fitrah manusia, sama halnya dengan mencintai diri sendiri.
"Sehingga sewajarnya dan seharusnya umat Islam di Indonesia mencintai Tanah Air Indonesia dengan sepenuh hati," ujar Ahmad Husaini.
Selain KH Tubagus Nawawi Mahfud dan ustaz Ahmad Husaini, acara istighosah dihadiri pimpinan Ponpes Al Minhaj Al Islami KH Abdullah Nawawi dan ustaz Mardi Zubri.
Kegiatan tersebut menginisiasi upaya penolakan terhadap gerakan yang terafiliasi dengan radikalisme, terorisme, dan ekstremisme yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, serta Peraturan Perundang-Undangan.
KH Abdullah Nawawi sempat mengawali pembacaan salawat dan doa kepada Rasulullah SAW, para wali, para ulama serta mendoakan agar negara selalu aman dan sejahtera.
Sementara itu, para santri mendeklarasikan seluruh komponen bangsa untuk melakukan pencegahan penyebaran paham dan/atau gerakan radikalisme, terorisme, ekstremisme, dan/atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
"Kami mengajak seluruh ulama santri untuk senantiasa menebar nilai Islam Ahli Sunnah Wal Jamaah Asya Arriyah Maturiddiyah Wannahdiyyah yang Rahmatan Lil Alamin," tertera pada salah satu poin deklarasi yang disampaikan para santri.
Baca juga:
Survei BNPT Milenial Rentan Terpapar Radikal, Negara Harus Hadir
'Ulama Panutan Umat, Harus Jaga Sikap dan Tutur Kata'
Lakukan Dialog Tangkal Radikalisme, Ini Harapan Gubernur Edy untuk Warga Sumut
Pemakaman 43 Pekerja Pertanian yang Dibunuh Sadis Ekstremis Boko Haram
Tanamkan Sikap Toleransi kepada Para Siswa Sejak Dini
Waspadai Penyebaran Intoleransi yang Makin Masif di Sekolah dan Kampus