Tangkap 658 Teroris Sejak Tahun 2020, Densus 88 Klaim Aksi Terorisme Terus Menurun
Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Irjen Pol Marthinus Hukom mengungkap, jumlah penangkapan teroris meningkat sejak tahun 2020. Besarnya jumlah teroris yang ditangkapi sejak dua tahun lalu, menurut Marthinus, juga membuktikan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih belum mati.
Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Irjen Pol Marthinus Hukom mengungkap, jumlah penangkapan teroris meningkat sejak tahun 2020. Marthinus mengatakan, pada tahun 2020, Densus menangkap 232 orang.
Kemudian pada tahun 2021 telah ditangkap 370 orang yang terlibat terorisme. Sementara, pada tahun 2022 sampai bulan Maret, Densus telah menangkap 56 orang terlibat terorisme. Total sejak tahun 2020 hingga Maret 2022 ada 658 teroris ditangkap Densus.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
"Artinya, secara kuantitatif, penangkapan itu kan meningkat," ujar Marthinus usai rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3).
Besarnya jumlah teroris yang ditangkapi sejak dua tahun lalu, menurut Marthinus, juga membuktikan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih belum mati.
"Artinya sel-sel terorisme ini tetap aktif," ucapnya.
Indikasi Terorisme Masih Ada
Marthinus menuturkan, penangkapan itu merupakan bentuk pencegahan dari aksi terorisme. Penangkapan terhadap diklaim berhasil menurunkan serangan terorisme dalam beberapa tahun belakangan.
"Kami upaya melakukan pencegahan atau premptive strike dengan menangkap yang sudah memiliki bukti-bukti yang cukup sehingga pada tahun 2021 itu penangkapan itu menurunkan tingkat attack atau kejadian teorisme," ujarnya.
"Namun dengan penangkapan begitu banyak, itu berindikasi bahwa terorisme itu masih ada," pungkas Marthinus.
(mdk/gil)