Tangkap dua anggota geng motor Sanca Bergoyang, Polisi sita celurit
Tangkap dua anggota geng motor Sanca Bergoyang, Polisi sita celurit. Geng ini beranggotakan 11 orang. Salah satu anggota geng ini diketahui memproduksi sajam untuk dijual.
Tim Buser Polresta Depok menangkap dua anggota geng motor Sanca Bergoyang, semalam. Mereka adalah Terry (18) dan DS (16). Terry sudah berkeluarga sedangkan DS berstatus pelajar. Keduanya diamankan saat hendak melakukan perkelahian dengan geng lain di kawasan Cimanggis, Depok.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho mengatakan, keduanya ketahuan memiliki senjata tajam jenis celurit. Dari keduanya polisi mengamankan dua celurit sedang dan satu celurit raksasa.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Dimana anggota polisi dan korban begal bertemu untuk menyerahkan motor? Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono di Mapolrestabes Bandung.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
"Kami terima laporan dari masyarakat yang resah dan ketika didapati benar bahwa ada sajam pada keduanya," katanya, Selasa (6/6).
Infonya, geng motor ini akan bergabung dengan geng lainnya. Mereka akan menyerang Geng Jepang (Jembatan Mampang). Mereka sudah mulai peperangan di media sosial. Polisi dengan mudah menciduk keduanya setelah dilakukan penyelidikan terhadap akun media sosial.
"Dua orang yang ditangkap ini hendak melakukan tawuran karena saat digeledah di tubuhnya terdapat dua senjata tajam jenis celurit," ucapnya.
Geng ini beranggotakan 11 orang. Salah satu anggota geng ini diketahui memproduksi sajam untuk dijual. "Selain menggunakannya untuk tawuran oleh kelompoknya, mereka juga menjual sajam kepada gangster lain," paparnya.
Saat ini kedua pelaku sudah diamankan dan masih diperiksa di Polresta Depok. Merek diancam pasal 2 UU Darurat No 12 tahun 1951 atas dugaan membawa senjata penikam, atau senjata penusuk. "Dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun," tutupnya.
(mdk/noe)