TB Hasanuddin: Zaman sudah berubah, komunis sudah almarhum
"Ekstrem kiri alias komunis sudah tak laku. Jadi ketakutan pada arwah komunis terlalu berlebihan," kata Hasanuddin.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin menegaskan tudingan komunis yang ditujukan ke PDIP sangat berlebihan. Menurut Hasanuddin, jangankan tokohnya, ide komunis saja sudah tak digubris rakyat.
"Kalau pendapat saya, zaman sudah berubah, komunis sudah almarhum. Ide komunis pun sudah bukan pilihan lagi bagi satu bangsa," kata Hasanuddin saat menghadiri konser 'Salam 2 Jari' di GBK, Jakarta, Sabtu (5/7).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
Dia pun mencontohkan negara Republik Rakyat Cina (RRC), meski RRC menganut komunisme, namun pelaksanaan politiknya lebih condong ke kapitalis. Menurutnya, yang sekarang menjadi ancaman adalah ekstrim kanan.
"Ekstrem kiri alias komunis sudah tak laku. Jadi ketakutan pada arwah komunis terlalu berlebihan," katanya.
Dia menduga, tudingan yang mengaitkan PDIP dan Jokowi dengan komunisme merupakan wacana untuk menyerang capres nomor urut dua tersebut. Dia juga menegaskan, partainya tidak pernah mengajukan pencabutan TAP MPRS no.25/1966 soal larangan paham komunisme seperti yang dituduhkan tim kampanye Prabowo-Hatta.
"Partai tidak pernah membahasnya apalagi secara resmi meminta TAP MPRS itu dihapus," ujarnya.