Buktikan Kesetiakawanan Semut, 2 Siswi SMAN 1 Medan Dapat Hadiah Liburan ke Jerman
Zahra merupakan siswa kelas 12. Sementara Nadya duduk di kelas 10 SMA Negeri 1 Medan. Mereka meneliti semut yang diambil dari halaman sekolah di Jalan T Cik Ditiro, Medan. Mereka meneliti kesetiakawanan semut.
Dua siswi SMA Negeri 1 Medan, Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa, mengukir prestasi. Mereka menjuarai lomba Indonesian Fun Science Award (IFSA) setelah meneliti kesetiakawanan semut.
Berkat prestasinya sebagai juara 1 di ajang yang diselenggarakan Swiss German University di Tangerang, Banten pada 9 Maret lalu, Zahra dan Nadya mendapatkan hadiah jalan-jalan seminggu ke Jerman. Mereka juga memperoleh beasiswa kuliah di negeri itu.
-
Apa yang membuat kata-kata motivasi pendidikan begitu istimewa? "Kata-kata motivasi dalam dunia pendidikan bukan sekadar rangkaian huruf yang menyusun kalimat-kalimat indah. Mereka adalah sumber semangat, kebijaksanaan, dan inspirasi yang mampu mengubah arah perjalanan pendidikan seseorang."
-
Siapa yang menginspirasi dengan semangatnya mengajar ngaji? Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang merasakan manfaat dari kata-kata motivasi pendidikan? "Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa."
-
Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa? Namun, setelah saya mencoba belajar untuk mencintai semua pelajaran di sekolah, saya jadi sadar bahwa belajar itu ternyata sangat menyenangkan. Oleh karena itu, saya sampaikan kepada anak-anak bahwa kalian juga bisa mulai mencintai semua mata pelajaran mulai dari sekarang.
-
Kenapa motivasi belajar itu penting? Meningkatkan motivasi belajar memiliki sejumlah alasan penting yang dapat berdampak positif pada perkembangan individu dan pencapaian tujuan pendidikan.
Zahra merupakan siswa kelas 12. Sementara Nadya duduk di kelas 10 SMA Negeri 1 Medan. Mereka meneliti semut yang diambil dari halaman sekolah di Jalan T Cik Ditiro, Medan. Mereka meneliti kesetiakawanan semut.
Penelitian berjudul "Pengujian Kesetiaan Semut dan Makanan" dilakukan Zahra dan Nadya saat libur sekolah 24 Februari lalu. Mereka mengamati tingkah laku 30 ekor semut yang dilepas pada wadah kertas. Di dalamnya dibuat perangkap lem, sedangkan di sisinya yang lain ditempatkan makanan, berupa gula pasir dan nasi.
Hasilnya, Zahra dan Nadya menyimpulkan semut sebagai makhluk setia kawan. Kesimpulan ini diambil setelah mereka mendapati 60 persen semut itu memilih menolong temannya yang terperangkap. Padahal saat itu ada makanan di sekitar mereka. Semakin banyak semut yang terperangkap, semakin banyak rekannya menolong.
"Dari tiga percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa semut adalah hewan yang setia kawan, oleh karena itu amanat yang bisa kita ambil adalah kalau semut saja bisa setia kenapa manusia tidak?" ucap Zahra.
Nadya menambahkan, penelitian mereka dilatarbelakangi asumsi umum tentang semut sebagai makhluk setia kawan. "Untuk itu kami ingin membuktikan apakah kesetiakawanan semut ini memang benar seperti yang orang katakan atau sebaliknya," sebut Nadya.
Penelitian yang dilakukan Zahra dan Nadya ini akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini. Dewan juri memberi nilai tinggi pada poster hasil penelitian yang menarik dan presentasi yang mantap di babak grand final.
Zahra dan Nadya mengalahkan ratusan peserta lain, termasuk 20 finalis. Para peserta datang dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.
Berkat keberhasilannya menjadi juara 1, Zahra dan Nadya memperoleh trofi dan piagam. Mereka juga mendapat hadiah jalan-jalan selama seminggu ke Jerman, sekaligus kesempatan beasiswa kuliah di sana. Kedua siswa ini rencananya akan terbang ke Jerman pada Juli mendatang.
Keberhasilan Zahra dan Nadya mendapat apresiasi dari guru pembimbingnya. Prestasi keduanya diharapkan dapat memotivasi siswa lain. "Karena penelitian siswa masih kurang dari Sumut. Biasanya penelitian kan serius, tapi lomba kali ini mengajak penelitian tidak terlalu serius cukup dari yang ada di sekolah," kata Ipa Ratna Mutiara, guru pembimbing penelitian Zahra dan Nadya.
Baca juga:
Belajar Arti Pengorbanan dari Bocah SD Penjual Cilok Keliling di Bintaro
Anak-Anak Muda Papua Kecerdasannya Dapat Penghargaan Internasional
Semangat Adul Merangkak Sejauh 3 km Demi Bersekolah
Keren, pelajar MAN 1 Surakarta ciptakan robot deteksi korban bencana
Hidupi adik kandung, remaja di Karanganyar sekolah sambil jualan cilok
Bikin aplikasi game matematika, siswi asal Jember juara 1 lomba Kemendikbud