Tema Khotbah Jumat Bakal Diatur, Kemenag Kota Bandung Siapkan Naskah untuk Khatib
Kementerian Agama Kota Bandung mewacanakan naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah. Hal ini bertujuan agar rambu-rambu yang bisa mencederai kehidupan toleransi bisa terjaga.
Kementerian Agama Kota Bandung mewacanakan naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah. Hal ini bertujuan agar rambu-rambu yang bisa mencederai kehidupan toleransi bisa terjaga.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar mengatakan, wacana ini serupa dengan kebijakan yang menurutnya sudah diterapkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
-
Kenapa khutbah Jumat sangat penting? Ini memainkan peran kunci dalam memperkuat keimanan dan memperdalam pemahaman umat terhadap prinsip-prinsip agama, serta memberikan arahan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang disampaikan di khutbah Jumat? Khotbah Jumat adalah sarana untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada umat muslim. Melalui khotbah, para khatib memiliki kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan agama, memberikan nasihat, serta mengingatkan umat tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Kapan khutbah Jumat dilakukan? Khotbah Jumat adalah salah satu tradisi penting dalam agama Islam yang dilakukan setiap hari Jumat.
-
Bagaimana cara khutbah Jumat dilakukan? Khotbah ini merupakan seruan atau ceramah yang disampaikan oleh seorang pemimpin agama muslim, biasanya imam, kepada jemaah yang hadir di masjid.
-
Doa apa yang sering dibaca dalam khutbah Jumat? Dalam hal ini, terdapat doa-doa khutbah Jumat yang sering dibaca.
-
Kapan doa-doa khutbah Jumat dibaca? Dalam melaksanakan khutbah Jumat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh khatib, yaitu sebagai berikut:
"Berdasarkan informasi, Abu Dhabi, teks khotbah disiapkan pemerintah. Dalam hal ini di Indonesia mungkin (naskah khotbah) lewat kementerian agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun warobbun gofur," ucap dia kepada wartawan di Kantor Pemerintah Kota Bandung, Selasa (21/1)
Ia berharap wacana ini bisa mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat secara umum. Metode seperti ini diklaim bisa membuat ketenteraman bisa lebih mudah dijaga.
Isi dakwah pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensi di tengah masyarakat. Seperti tema kehidupan bertoleransi sebagai negara menganut Pancasila.
"(Contoh tema) Bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antar umat beragama ini supaya tetap rukun, aman damai dan hidup sesuai negara pancasila ini bagaimana agar masyarakat melaksanakan ajaran agamanya dengan tenang tanpa mengganggu yang lain," ucap dia.
"Temanya disiapkan, jumat ini apa, jumat depan apa, sehingga ada rambu-rambunya. Sehingga diharapkan ini tentu saja perlu ada political will dari pemerintah kota. Kalau Bapak wali menghendaki, kami siap untuk mengawal itu," ia melanjutkan.
Meski baru sekadar wacana, namun ia berharap tahapan menindaklanjuti ini berlanjut dengan diskusi bersama MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung.
"Karena inovasi itu pasti ada tantangan. Tapi kan untuk kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, kebijakan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Insya allah akan kita tindaklanjuti," pungkasnya.
Baca juga:
Resmi Dilantik, Reini Wirahadikusumah jadi Rektor Perempuan Pertama di ITB
PPSDM Geominerba Gelar Diklat Pemenuhan & Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama
Kementerian PUPR akan Bangun Dua Bendungan Baru di Kabupaten Bogor
Ridwan Kamil Siapkan Tempat untuk Penyandang Disabilitas di Wyata Guna
Pembacokan di Bandung Terungkap, Pelaku Salah Sasaran
32 Disabilitas Tak lagi Bisa Sekolah di Wyata Guna, Ini Penjelasan Kemensos