Temuan Densus tangkap 7 terduga teroris, rice cooker sampai peluru
Dalam penangkapan tujuh terduga teroris, polisi menemukan berbagai alat bukti yang mengaitkan mereka dengan jaringan teroris yang dikendalikan Bahrun Naim dari Suriah.
Setelah menangkap tiga terduga teroris yang menyimpan dan mempersiapkan bom di sebuah indekos di kawasan Bekasi, Jawa Barat, polisi meringkus empat terduga teroris lainnya. Mereka ditangkap di tempat terpisah. Satu orang ditangkap di Karanganyar, satu orang di Solo, satu lainnya di Klaten, dan terakhir di Ngawi.
"Tujuh orang total yang sudah ditangkap," ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai menghadiri kegiatan 1212 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, kemarin.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
-
Siapa yang memimpin TNI saat menghadapi Agresi Militer Belanda? Kala itu kekuatan TNI sangat terbatas dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. Rakyat Indonesia akhirnya turun tangan membantu TNI hingga munculah Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
Dalam penangkapan tujuh terduga teroris, polisi menemukan berbagai alat bukti yang mengaitkan mereka dengan jaringan teroris yang dikendalikan Bahrun Naim dari Suriah. Kelompok ini dipimpin oleh Solihin yang memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi. Mereka membuat sel-sel kecil dan mendapat dana langsung dari Bahrun Naim melalui transfer bank.
Sejumlah barang bukti ditemukan di lokasi penggerebekan. Di Ngawi, Klaten, dan Solo didapat barang bukti botol cairan nitrat dan cairan kimia lainnya. Selain itu, Densus juga menyita laptop, alat komunikasi dan beberapa buku yang berbau radikalisme dan jihad. Bahkan, ditemukan dokumen hubungan ketiganya dengan teroris Bahrun Naim.
Saat menggeledah indekos KF di Sukoharjo, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta tersebut yakni 42 botol berisi cairan, rice cooker, dua tas hitam berisi laptop dan sejumlah buku radikalisme. Barang bukti tersebut dimasukkan ke mobil Laboratorium Forensik Lapangan milik Polresta Solo.
Polisi juga menggeledah rumah KF di Ngawi. Di sana ditemukan bom seberat 1,3 kilogram berjenis triacetone triperoxide (TATP) yang terbuat dari bahan-bahan yang bisa diperoleh dengan mudah di pasaran, salah satunya pupuk urea. Bom telah diberi bungkusan dan campuran isi seperti paku, gotri, dan lainnya. Bom jenis TATP tersebut memiliki efek daya ledak yang tinggi hingga radius 300 meter di sekitarnya.
Bom tersebut akhirnya diledakkan di Markas Komando Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim di Jalan Setia Budi Kota Madiun. "Untuk peledakan kita melibatkan tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim. Adapun, yang diledakkan adalah bahan bom yang sudah siap menjadi bom berdaya ledak tinggi," ujar Kepala Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Ary Nyoto Setiawan
Selain menemukan bahan siap menjadi bom, saat penggeledahan di rumah KF, polisi juga menemukan bahan-bahan kimia lainnya yang merupakan bahan untuk membuat bom. Ada 24 item barang yang disita polisi. Di antaranya adalah pupuk urea, asam nitrat, dan gula pasir.
Di Klaten, Densus 88 mengamankan WP (23) sekitar pukul 15.30 WIB. Usai penangkapan, pada malam harinya sekitar pukul 19.30 WIB, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah WP. Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari ratusan peluru aktif, pisau komando, buku-buku, CD dan peralatan elektronik.
"Tadi ada ratusan peluru pistol yang dibawa dalam plastik, kemudian buku-buku, CD dan alat elektronik. Dia memang asli sini, tinggal sama istrinya. Orangnya biasa saja, baik sebenarnya," jelas Sunaryo, kepala desa setempat.
Saat menggeledah Adzam Dakwah Center, kantor terduga teroris Solihin di Sukoharjo, Densus 88 dan Inafis mengamankan sejumlah barang bukti. Kapolres Sukoharjo AKBP Ruminio Ardano mengatakan, pihaknya membantu pengamanan yang dilakukan oleh Densus 88 tersebut. Polisi membawa sejumlah barang bukti di antaranya sebuah komputer, sepeda motor, dokumen satu kardus, sebuah CCTV dan spanduk yang bertuliskan Adzam Dakwah Center.
Baca juga:
Densus buru terduga teroris lain jaringan Bahrun Naim
Densus kembali tangkap tiga terduga teroris jaringan Bahrun Naim
Polri ingatkan pentingnya peran warga berantas terorisme
Jelang natal dan tahun baru, tak boleh lengah cegah aksi teror
Gegana ledakkan bahan bom hasil penggeledahan rumah Khafid di Madiun
Geledah indekos di Sukoharjo, Densus bawa rice cooker dan 42 botol
Bom Bekasi, Densus 88 geledah indekos mahasiswa IAIN